Pasuruan (wartabromo.com) – Setidaknya dua Penyelenggara Pemilu di Kota Pasuruan ambruk usai bertugas pada pesta demokrasi 17 April 2019 lalu. Dua lainnya bahkan meninggal dunia lantaran kelelahan usai menjalankan tugasnya pada pesta demokrasi tahun ini.
Berdasarkan data dihimpun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pasuruan per 24 April 2019, dua orang penyelenggara Pemilu tumbang dan harus mendapat perawatan medis di klinik maupun rumah sakit.
Salah satunya Citra Indah Lestari (23), anggota KPPS di Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo. Citra harus dirujuk ke rumah sakit, sehari setelah dia bertugas di pencoblosan.
Hal yang sama dialami oleh Muhtar Mulyani (50). Pria paruh baya ini harus opname di salah satu klinik di Kota Pasuruan karena sakit akibat kelelahan. Ketua KPPS di Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo ini bahkan ambruk pada hari H Pemilu.
Sementara, KPU Kota Pasuruan juga mencatat dua penyelenggara Pemilu meninggal dunia. Dari data terungkap petugas Pemilu meninggal itu yakni Tohiron (48), merupakan Linmas di TPS 21 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo. Satu lainnya adalah Abdul Mujib (40), Ketua KPPS di Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo.
Keluarga keduanya telah mendapat santunan dari Pemprov Jawa Timur pada Jumat, (26/4/2019) lalu. Diketahui, masing-masing ahli waris telah mendapat santunan senilai Rp15 juta.
Berbeda dengan penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia, petugas yang mengalami musibah sakit hingga kini belum menerima bantuan dalam bentuk apapun.
Mulyadi, Komisioner KPU Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM mengatakan, KPU belum memberikan bantuan kepada dua orang yang sakit.
“Dari Provinsi belum ada info mengenai tindak lanjut untuk penyelenggara yang sakit ini,” ungkap Mul kepada wartabromo, Minggu (28/4/2019). (ptr/ono)
