Koran Online 15 Mei : Jamaah Umroh Asal Probolinggo Terlantar di Madinah, hingga Pemkot Pasuruan Cabut Mutasi karena Cacat Hukum

2640

Beragam peristiwa kami sajikan pada 14 Mei 2019 melalui laman media online wartabromo. Ragam berita menarik kini kami rangkum untuk kembali anda baca dalam koran online edisi Rabu (15/5/2019). Mulai Jamaah Umroh Asal Probolinggo Terlantar di Madinah, hingga Pemkot Pasuruan Cabut Mutasi karen Cacat Hukum:

  1. Jamaah Umroh Asal Probolinggo Terlantar di Madinah

Probolinggo (wartabromo.com) – Puluhan jamaah umroh asal Desa Ambulu, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, disebutkan terlantar di Madinah, Arab Saudi. Diduga menjadi korban penipuan travel yang mematok harga murah. Pihak keluarga berniat memperkarakan travel umroh ke kepolisian.

Badrus Sholeh (28), menyebutkan jamaah yang terlantar itu berjumlah 32 orang. Ada 26 yang berasal dari Desa Ambulu, termasuk adik dan orangtuanya. Mereka berangkat bersama biro travel umroh PT Shabilla Ebaldo Utama asal Sidoarjo. Biaya yang dikenakan selama 9 hari sebesar Rp 22,5 juta. Dengan membayar DP (Down Payment) antara Rp 6,5 juta – Rp 10 juta. Simak Selengkapnya.

  1. Akui Cacat Hukum, Pemkot Pasuruan Cabut Mutasi 
Baca Juga :   96 Lulusan SMA/SMK Ikuti Pelatihan di BLK Kabupaten Pasuruan
Raharto Teno Prasetyo saat memberikan keterangan pers. Foto : Ardiana Putri.

Pasuruan (wartabromo.com) – Mutasi jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan menuai polemik. Pemkot Pasuruan akhirnya mengakui adanya kecacatan hukum dan kesalahan prosedur saat proses mutasi. Akibatnya, mutasi dicabut dan dibatalkan.

Hal tersebut disampaikan Raharto Teno Prasetyo, Wakil Walikota Pasuruan saat memberikan klarifikasi terkait polemik pengangkatan dan pelantikan dalam jabatan administrator dan jabatan pengawas yang dilakukan pada tanggal 29 April 2019 lalu. Simak Selengkapnya.

  1. Ini Kata Bawaslu Soal Baliho Klaim Kemenangan Prabowo di Pasuruan

Pasuruan (wartabromo.com) – Baliho klaim kemenangan Prabowo- Sandi diketahui terpasang di wilayah Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun tak banyak berkomentar.

M.Nasrup, Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan mengatakan, dirinya belum meninjau lokasi terpasangnya baliho yang bertuliskan ucapan terima kasih kepada warga yang mendukung dan memenangkan Prabowo-Sandi itu. Simak Selengkapnya.

  1. Pemkab Probolinggo dan Empat Daerah Lain, Raih Opini WTP
Baca Juga :   Lawan Perampas Gelang Istrinya, Saiful Tewas Dibacok Pelaku

Sidoarjo (wartabromo.com) – Kabupaten Probolinggo bersama 4 daerah lainnya di Jawa Timur meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2018. Bagi Pemkab Probolinggo WTP ini adalah yang ke 6 kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2013 silam.

Raihan tersebut didasarkan pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPD oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Jawa Timur. Hasil audit itu diserahkan oleh Kepala BPK-RI Perwakilan Jawa Timur Heri Purwaka kepada Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari, di auditorium Kantor BPK RI Perwakilan Jawa Timur di Sidoarjo, pada Selasa (14/5/2019). Simak Selengkapnya.

  1. Kisah Mukaiyah, Bekerja Serabutan Demi Hidupi 5 Anaknya
Baca Juga :   Kodim Probolinggo Sulap Jalan Panglima Sudirman jadi Sirkuit Road Race

MASIH banyak saudara-saudara kita yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mukaiyah (45), salah satunya. Ia merupakan janda yang tinggal di pelosok Desa Oro-Oro Pule, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Sembilan tahun lamanya ia terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Suami yang telah memberikannya lima orang anak itu telah mendahuluinya.

Telapak tangannya begitu kasar. Saksi betapa beratnya pekerjaan yang dilakoni Mukaiyah. Sehari-hari, ia hanya mampu mengumpulkan penghasilan Rp 12 ribu saja. Hasil dari bekerja di sawah sebagai buruh tani. Tentu saja nominal itu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian Mukaiyah dan keluarga. Simak Selengkapnya.