Tiga Tingkatan Puasa Ramadan

1475

Pasuruan (wartabromo.com) – Puasa ramadan hakikatnya merupakan sarana pelatihan pengendalian nafsu. Ada tiga fase atau tingkatan seseorang saat menjalankan puasa ramadan.

Ustaz Sajumin Zainudin, Asatidz Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Pasuruan dalam kultumnya menyampaikan, dalam tiga tingkatan itu, Allah SWT memberikan kasih sayang, menurunkan ampunan serta memberikan kesempatan agar umatnya melakukan latihan pengendalian nafsu di bulan ramadan.

Tingkatan pertama, yakni 10 hari pertama di bulan ramadan, Allah menurunkan rahmah atau kasih sayangnya. Allah pun tak pilih kasih memberikan kasih sayangnya pada 10 hari pertama di bulan puasa ini. Baik yang tengah menjalankan puasa maupun tidak, Allah tetap berikan Rahmah nya.

Baca Juga :   Xenia Nyungsep di Tol Pandaan-Malang Ditumpangi 3 Warga Lumajang

“Di 10 hari pertama, Allah berikan rahmah atau kasih sayangnya, baik kepada orang yang menjalankan maupun tidak sedang menjalankan ibadah puasa ramadan,” terang Ustaz Sajumin.

Pada 10 hari kedua di bulan suci ramadan ini, Allah menurunkan ampunannya kepada umat-umat manusia. Khususnya bagi orang-orang yang beriman, yang telah melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadan.

Allah SWT telah memerintahkan dan mewajibkan kepada orang-orang yang beriman untuk menjalankan puasa ramadan.

“Jadi orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan ikhlas yang semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT adalah orang yang beriman,” imbuhnya.

Dijelaskan Ustaz Sajumin, orang yang beriman sudah pasti islam. Karena iman itu merupakan akidah yang telah dibenarkan dalam hati dan diikrarkan atau diucapkan melalui lisan, serta dibuktikan dengan amalan perbuatan soleh.

Baca Juga :   Jika Terpilih, Bambang- Said Janji Bagikan Rp 500 Juta Per Desa

Sementara pada 10 hari terakhir di bulan puasa, Allah berikan kesempatan kepada ummatnya, yakni sebagai sarana latihan. Puasa ramadan yang dikerjakan selama sebulan penuh, merupakan sarana latihan pengendalian nafsu.

“Karena yang dimaksud dengan puasa yang sesungguhnya itu adalah 11 bulan sebelumnya, yaitu saat bulan syawal hingga sebelum bulan ramadan,” pungkasnya. (ptr/may)