Menyapa Janda-Janda Jatisari

10909

Purwodadi (wartabromo.com) – Relawan Bolo Wadhon Wartabromo kembali berbagi dan menyambangi para janda di Pasuruan. Kali ini, dengan didukung oleh Serikat Pekerja Indolakto Purwosari (SPIP) berkunjung ke Desa Jatisari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Sunggingan senyum 30 janda lansia dhuafa Jatisari merekah saat dikunjungi para Relawan Bolo Wadhon dan SPIP untuk memberikan santunan paket sembako. Banyak di antara mereka yang tak henti-hentinya mengucap syukur tanda terima kasih karena merasa telah diperhatikan.

“Terima kasih banyak, semoga kebaikan adik-adik dibalas oleh Tuhan,” tutur Mbah Surtinah, salah seorang janda di Dusun Andongbang sambil berkaca-kaca.

Tak hanya berbagi paket sembako, kegiatan Bakti Sosial yang digelar pada Jumat, (31/5/2019) di desa perbatasan Kabupaten Pasuruan ini juga diikuti dengan kegiatan santunan anak yatim. Keceriaan 53 anak yatim Desa Jatisari mewarnai indahnya kebersamaan dan berbagi kebahagiaan saat itu.

Aan Andriyanto, Industrial Relations Indolakto Purwosari yang juga terlibat dalam kegiatan Sambang Janda dan Santunan Anak Yatim ini mengaku senang bisa terlibat dan berbagi kebahagiaan di Desa Jatisari. Ia pun mengapresiasi kegiatan sosial bertajuk Sambang Janda yang digagas Relawan Bolo Wadhon ini.

“Kami sangat mengapresiasi ini, jarang ada kegiatan sosial yang dilakukan para perempuan yang peduli terhadap sesama perempuan seperti ini,” ungkapnya.

Ia pun berharap, kegiatan sosial dengan konsep berjuang untuk kaum perempuan seperti ini bisa terus dikembangkan agar dampaknya bisa dirasakan oleh janda-janda dhuafa di daerah lainnya.

Setelah menyantuni anak yatim dan berkeliling membagikan paket sembako pada janda-janda di Desa Jatisari, kegiatan dilanjutkan dengan berbagi takjil pada warga lainnya.

Menjelang berbuka puasa bersama, Relawan Bolo Wadhon Wartabromo dan SPIP serta warga sekitar takziah ke rumah Anita (27), salah satu Janda Dusun Andongbang yang beberapa hari lalu baru saja kehilangan suami tercintanya karena meninggal dunia.

Menurut Fatimatuz Zahro, sebagai sesama perempuan harus saling mendukung. Apalagi melihat kondisi Anita yang baru saja ditinggal oleh suaminya yang merupakan tulang punggung keluarga.

“Harus saling menguatkan, apalagi Anita setelah ini harus berjuang seorang diri untuk menghidupi kedua anaknya yang masih kecil-kecil,” ujar Relawan Bolo Wadhon asal Kejayan ini. (ptr/**)