Nenek Suriyah, Penjual Nasi Jagung Naik Haji

4518

Pasuruan (wartabromo.com) – Perjuangan seorang nenek asal Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan akhirnya berbuah manis. Pasalnya, setelah belasan tahun mengumpulkan uang dari hasil berjualan nasi jagung, ia bisa berangkat haji tahun ini.

Saat Wartabromo.com menyambangi kediaman nenek Suriyah (80), wajahnya tampak sumringah saat ia tahu akan berangkat ke tanah suci pada 30 Juli 2019 mendatang.

“Alhamdulilah setelah menanti hampir 10 tahun, akhirnya berangkat juga ikut kloter 72,” ungkapnya sambil berkaca-kaca.

Nenek dengan 4 anak dan telah dikaruniai 9 cucu inipun tak henti-hentinya mengucap syukur. Alasan Suriyah berangkat hajipun sederhana, agar hidupnya dilimpahi berkah.

“Ingin berangkat haji biar barokah. Biar ada hasilnya kerja keras puluhan tahun,” imbuhnya.

Baca Juga :   Jemaah, Simak Alur Pemberangkatan Haji di Kala Pandemi

Keinginan nenek yang tinggal di Jalan Maluku, Gang V, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ini membuncah saat tabungannya telah mencapai Rp25 juta. Hasil itu juga didapatkan dari tabungannya berjualan kue kucur sebelum berjualan nasi jagung.

Pada 2010, tekadnya semakin bulat untuk mendaftar haji.

“Sisanya saya angsur dari hasil jualan nasi jagung yang penghasilannya kira-kira 50 ribu rupiah perharinya,” ungkap Suriyah.

Tak lupa, Wartabromo.com juga diajak untuk mengikuti kesehariannnya berjualan nasi jagung di sekitar alun-alun Kota Pasuruan. Suriyah menggelar dagangannya sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.

Suriyah mengaku tak mematok harga khusus untuk nasi jagung yang dijualnya. Ada yang membeli seharga 5 ribu, ada pula yang Rp6 ribu. Bahkan ada yang menawar dengan harga Rp3 ribu, Suriyah pun memberikannya.

Baca Juga :   Indonesia Diminta Tunda Penyelesaian Kontrak Haji

“Berapapun saya berikan, kalau ada orang tua yang beli Rp3 ribu ya saya kasih, kasihan,” tuturnya.

Sembari menunggu hari keberangkatannya menuju tanah suci, Suriyah tetap berjualan nasi jagung seperti biasa. (ptr/ono)