Hati-hati! Ini Modus Perusahaan yang Terapkan “Money Games”

4812

Lumajang (WartaBromo.com) – Kasus ‘money games’ yang terungkap dari pengakuan korban dan pelaku menyeret salah satu nama perusahaan besar. PT Qnet disebut-sebut sebagai perusahaan yang menerapkan money games ini dengan modus membuka lowongan kerja.

Setidaknya ada 2 nama perusahaan yang disebut-sebut dalam kasus ini. Pertama PT. Amoeba Internasional dan PT Qnet Indonesia. Mereka memberikan iming-iming keuntungan kepada calon korbannya. Diantaranya dengan menawarkan pekerjaan sebagai pegawai bagian pendataan dengan gaji Rp3 juta per bulan.

Namun dalam praktiknya, korban harus membayar Rp10 juta ke upliner/pemberi tawaran. Uang setoran tersebut sebesar 13 % nya untuk memberi barang berupa cakra (sejenis kaca yang diklaim bisa menyembuhkan penyakit). Lalu sekitar 86,9 % digunakan untuk permainan uang/money games.

Baca Juga :   Sehari, 23 Nakes di Pasuruan Positif Covid-19 hingga Tak Ada Lagi Simpati, Loop dan Kartu As | Koran Online 29 Juni

Sementara untuk bisa memutar kembali modal para korban, mereka harus memiliki 2 member lagi. Penawaran ini dilakukan melalui media sosial baik Whatsapp hingga Facebook.

“Pembagiannya yakni  53,7% sebagai komisi customer untuk dibagikan kepada para upliner. 16,5% sebagai keuntungan perusahaaan dan 16,7% sebagai biaya cadangan perusahaan,” ungkap AKBP Arsal Sahban, Kapolres Lumajang.

Buku Promosi PT QNet

Uang yang masuk ke rekening PT Qnet sekitar Rp8 juta/orang. Sementara Rp2 juta digunakan sebagai keperluan sehari-hari di penampungan, yang lagi-lagi dikelola oleh para senior.

“Mereka pun hanya makan nasi dengan garam atau mie instan dengan air dingin. Bahkan saking kelaparan-nya, mereka sampai mencuri tanaman singkong milik warga,” imbuh Kapolres.

Baca Juga :   Ngebet Punya Motor, Bocah Perempuan Nekat Mencuri, hingga TKI asal Kotaanyar Dikarantina di Hotel | Koran Online 7 April

Dijelaskan sampai saat ini sudah ada beberapa korban yang melaporkan terkait penipuan PT Qnet atau Amoeba ini. Kebanyakan dari korban masih berusia muda yang rata-rata mencari pekerjaan.

Baca Juga : Cari Anak Hilang, Tim Cobra Malah Temukan Sindikat Bisnis “Money Games” Tipu Banyak Korban

“Dalam bisnis model piramida orang yang paling bawah akan selalu dirugikan. Bisnis ini hanya menawarkan sebuah kesuksesan yang bersifat fatamorgana karena metode bisnis ini tidak akan pernah bisa langgeng,” pungkas Arsal.

Saat ini Tim Cobra Polres Lumajang kembali membuka posko pengaduan korban Qnet. Polisi meminta warga segera melaporkan jika merasa ditipu dengan perusahaan ini.

Baca Juga : Jangan Terjebak! Begini Mekanisme “Money Games” Tipu Banyak Korban

Baca Juga :   Pemuda Ditemukan Tewas dengan Tangan Putus hingga Pelaku Usaha Dapat Bantuan Covid | Koran Online 23 Juli

Sekadar informasi, menurut penulusuran wartabromo, PT Qnet sudah sering kali terkena kasus serupa di beberapa kota Indonesia. Korbannya pun cukup banyak dan berkembang. (may/ono)