Tak Semua Pemakaman Ber-APD Positif Covid-19

1167

Pasuruan (WartaBromo.com)- Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ahmad Yurianto merasa perlu memberikan penegasan atas disinformasi yang berkembang di masyarakat.

Terutama, yang berkaitan dengan prosesi pemakaman. Dikatakan Yurianto, tidak semua pemakaman yang menerapkan protokol kesehatan adalah positif Covid-19.

“Jenazah yang dimakamkan dengan penatalaksanaan protokol kesehatan, belum tentu covid. Itu dikakukan karena penatalaksanaan penyakit menular,” kata Yuri, sapaannya Sabtu (18/04/2020).

Dijelaskan Yuri, tata laksana dimaksud itu bersifat umum. Untuk semua penyakit kategori menular. Seperi HIV-AIDS, hepatitis dan juga lainnya.

“Amankan jenazahnya agar tidak menular ke orang lain. Pastikan tidak ada cairan yang keluar ke lingkungan,” jelas Yuri.

Karena itu, Yuri pun meminta para pihak agar tidak memaknai bahwa mereka yang dimakamkan dengan protokol kesehatan, sebagai pasien Covid.

Baca Juga :   Pemuda asal Cukurgondang Sulap Kaleng Plastik Bekas Jadi Tempat Cuci Tangan

“Jangan selalu dikonotasikan Covid. Kalau ODP atau PDP, belum tentu covid. Karena saat yang bersangkutan meninggal, hasil swab belum keluar. Bisa jadi saat keluar, ternyata negatif,” terangnya.

Yuri bilang, pihaknya merasa perlu menyampaikan hal itu mengingat banyaknya insiden terkait pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan.

Bahwa petugas pemakaman menggunakan alat pelindung diri (APD) terhadap pasien ODP-PDP, hal itu sebagai antisipasi jika ternyata hasil swab positif.

“Prinsipnya, jangan selalu pemakaman ODP-PDP dikonotasikan sebagai positif Covid-19. Tetap jaga jarak aman karena itu akan jauh lebih efektif untuk mencegah penularan,” jelasnya saat rilis via online.

Hingga Sabtu (18/04/2020), jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 6.248 dengan 535 kasus kematian. Wabah ini telah menyebar di seluruh provinsi dan 221 kabupaten-kota di Indonesia.

Baca Juga :   Infrastruktur Capai 90%, RSUD Tongas Siap Tangani Pasien Covid-19

Secara keseluruhan, jumlah Orang Dalam (ODP) Pemantauan mencapai 176 ribu. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 12.979 orang. (asd)