Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan, Malam Pembebasan Api Neraka

2165

Pasuruan (Wartabromo.com) – Bulan Ramadan telah memasuki fase ketiga, 10 hari terakhir. Fase terakhir ini merupakan Itqun minan nar, pembebasan dari api neraka.

Pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, Rasulullah memperbanyak ibadah dan mengajak serta keluarga untuk turut menambah dan memperbanyak amalan.

كَانَ رسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – يَجْتَهِدُ في رَمَضَانَ مَا لاَ يَجْتَهِدُ في غَيْرِهِ ، وَفِي العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْهُ مَا لا يَجْتَهِدُ في غَيْرِهِ
“Rasulullah SAW sangat giat beribadah di bulan Ramadan melebihi ibadahnya di bulan yang lain, dan pada sepuluh malam terakhirnya beliau lebih giat lagi melebihi hari lainnya”. (HR. Muslim)

Ya, 10 hari terakhir Ramadan selalu menjadi malam-malam favorit Rasulullah SAW. Umat muslim pun dianjurkan berlomba-lomba dalam beribadah. Rasulullah juga telah memberikan contoh bagaimana memaksimalkan hari spesial 10 malam terakhir Ramadhan ini.

Baca Juga :   Lupa Baca Niat, Apakah Puasa Kita Sah?

Apa saja amalan yang dianjurkan Rasulullah?

Dalam Kitab Fathul Mu’in dijelaskan, ada tiga amalan utama yang mesti dilakukan pada sepuluh akhir Ramadhan. Pertama, dengan memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada kerabat dan tetangga.

Kedua, memperbanyak membaca Al-Quran. Imam An-Nawawi, menjelaskan, membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik daripada awal malam. Tapi, membaca Al-Quran yang paling baik yakni di siang hari, setelah shalat shubuh.

Amalan ketiga, memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadhan. Namun perlu diingat, di tengah pendemi Covid-19 i’tikaf nya #dirumahsaja. Menurut pandangan sebagian ulama mazhab Syafi’i, diperbolehkan kok i’tikaf di ruangan dalam rumah yang dikhususkan untuk salat.

Baca Juga :   Istimewanya 10 Hari Kedua Ramadan

Selain menjadi malam pembebasan dari api neraka, malam lailatul qadar menjadi salah satu keutamaan dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan. Sebagaimana diketahui, malam lailatul qadar adalah malam di mana seorang muslim berkesempatan mendapatkan keberkahan dan pahala bernilai seribu bulan.

Sebagian besar ulama mengatakan, malam Lailatul Qadar biasanya jatuh pada malam ganjil dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan malam Lailatul Qadar datang di malam-malam genap. Maka dari itu giatkan ibadah dalam 10 hari terakhir ini. Pada saat itu, siapa yang berdoa dan meminta pada Allah SWT dengan sungguh-sungguh akan dikabulkan permintaannya.

Bulan Ramadan juga menjadi waktu di mana diampuninya dosa-dosa. Maka dari itu, manfaatkan kesempatan baik untuk memohon ampun dengan bersungguh-sungguh. Selain tingkatkan juga ibadah dan perbuatan baik selagi masih memiliki kesempatan untuk itu. (bel/may)