Petani Probolinggo Ogah Pakai Asuransi

866

Probolinggo (wartabromo.com) – Petani di Kabupaten Probolinggo ogah menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Padahal program ini dimaksudkan untuk meminimalisir kerugian petani padi jika terjadi bencana.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, tak ada petani yang memanfaatkan program itu hingga September ini. Padahal, petani hanya cukup membayar Rp36 ribu per hektare-nya. DKPP sendiri menargetkan ada 4 ribu hektare lahan pertanian padi yang tercover asuransi.

“Untuk tahun ini masih belum ada. Tiap tahun untuk AUTP ini memang targetnya tidak pernah tercapai. Malah untuk mencapai 50 persen saja sangat susah. Padahal sosialisasi sudah kami lakukan sejak beberapa tahun lalu,” kata Kabid Sarana Prasarana DKPP, Bambang Suprayitno pada Kamis, 10 September 2020.

Baca Juga :   Remaja Kotaanyaar Tewas Tertembak Senapan Angin

AUTP itu, kata Bambang manfaatnya sangat besar bagi petani. Jika seandainya petani alami gagal panen. Dengan biaya asuransi yang cukup murah, tanaman terlindungi.
“Kalau mereka gagal panen, ruginya tidak seberapa karena ada asuransinya. Dapat mengklaim tanaman padi rusak itu. Minimal bisa melakukan tanam kembali dari hasil klaim yang dilakukan,” terang Bambang.

Petani Probolinggo diyakini ogah pakai asuransi karena jarang sekali alami kerusakan tanaman padi. Hal itu, tak terlepas dari struktur tanah lahan padi Probolinggo yang tergolong bagus. Selain itu, jarang terkena musibah banjir.

“Jarang ya ada gagal panen, sehingga jarang sekali ada yang merasakan manfaat dari klaim AUTP. Tapi AUTP ini penting untuk meminimalisir kerugian saat terjadi gagal panen,” tandas Bambang. (cho/saw)