Kisah Tukang Fotocopy yang Kini Jadi Pimpinan Bank | Titik Bangkit

1251
“Kalau kita bekerja merasa diawasi Allah, maka pekerjaan kita akan lurus.”

Deddy Adjie Wijaya, Pimpinan Bank Jatim Pasuruan bercerita tentang lika-liku kehiduapannya. Kesulitan dan tantangan hidup saat ia masih duduk di bangku kuliah adalah pelecut bahwa ia harus bekerja keras.

Kiriman bulanan dari orangtuanya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Deddy pun memutar otak, agar jangan sampai pendidikannya di Universitas Jember harus berakhir karena alasan biaya.

Memberanikan diri mencari kerja sebagai tukang jaga foto copy. Ia tidak minta dibayar uang, tapi cukup dibayar dengan nasi bungkus agar pengeluarannya lebih hemat.

Bekerja dari satu tempat ke tempat lain menempa Deddy menjadi pribadi yang mandiri. Anak bungsu dari empat bersaudara itu pun juga aktif di organisasi kampus.

Baca Juga :   Karena Corona, Bank Jatim Lakukan Langkah Ini Sebelum Edarkan Uang

Setelah lulus kuliah, dia menjadi Direktur Utama Holding Company saat umurnya baru 21 tahun. Dialah CEO termuda kala itu.

Nasib berpindah membawanya turun. Saat dia masuk ke dunia perbankan. Awal mula karirnya justru sebagai tenaga harian lepas (THL) dengan gaji hanya ratusan ribu. Sebuah penurunan drastis dari karirnya sebelumnya sebagai Dirut dengan gaji jutaan Rupiah.

Deddy sudah terbiasa menghadapi kesulitan. Dia pun menekuni pekerjaan barunya dengan tekun. Hingga Mengantarkannya sebagai Pimpinan Bank Jatim Cabang Pasuruan sekarang.