Orang Tua Harus Tahu, Begini Tanda-Tanda Anak Sedang Depresi

1224

 

Pasuruan (wartabromo.com) – Kebanyakan orang tua tak mengetahui tanda-tanda anak sedang mengalami depresi. Terlebih lagi, anak-anak cenderung dikenal sebagai sosok yang ceria, sehingga tak banyak orang tahu anaknya sedang depresi atau tidak.

Perlu diketahui, perubahan suasana hati anak merupakan hal yang normal. Hal inilah yang kemudian membuat kebanyakan orang tua sulit membedakan perasaan sedih, murung, dan depresi pada anak.

Nah, kini tak perlu khawatir lagi. Dilansir dari The British Journal of Psychiatry, ada tanda-tanda khusus yang bisa orang tua ketahui apabila buah hatinya sedang depresi. Apa saja?

1. Sulit Tidur dan Makan

Tanda anak depresi yang pertama adalah mengalami gangguan makan dan minum. Perasaan sedih, kecewa, atau putus asa bisa menjadi reaksi yang sehat terhadap tantangan hidup. 

Baca Juga :   Rekomendasi Film Parenting Terbaik Untuk Panutan Orang Tua

Saat anak sedang depresi, perasaan yang ditunjukkan mengikuti pola yang berbeda. Perubahan tersebut menyebabkan kesulitan anak dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti makan dan tidur.

2. Sering Mimpi Buruk

Apakah akhir-akhir ini si buah hati sering terbangun tengah malam dan menangis akibat mimpi buruk? Wah, segera waspada sebab bisa jadi ini merupakan tanda anak depresi.

Mimpi buruk sangat umum terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan. Ini memengaruhi hingga 70 persen pasien dengan gangguan kepribadian atau stres pasca trauma.

3. Menunjukkan Sikap Agresif

Adapun tanda depresi yang paling umum ditunjukkan anak yang sedang depresi adalah anak menunjukkan sikap agresif. Ketika anak-anak mudah tersinggung, mereka mudah frustrasi, memiliki “sumbu pendek” dan mungkin lebih cenderung bertingkah laku.

Baca Juga :   Tips Ciptakan Keluarga yang Harmonis dan Bahagia

4. Mengalami Gangguan Psikosomatik

Gangguan psikosomatik merupakan keluhan fisik yang dipengaruhi oleh pikiran atau emosi. Gangguan ini bukan karena anak-anak mengalami sakit fisik, melainkan karena anak-anak terbawa oleh perasaan yang bercampur antara marah dan sakit. (trj/may)