Probolinggo (WartaBromo) – Wali Kota Probolinggo mengusulkan anggaran perjalan dinas (Perdin) dewan setempat di-refocusing sebesar Rp 3,8 miliar. Namun, legislatif keberatan dengan jumlah nominal itu.
“Kalau bisa jangan segitu. Soalnya masih ada program kami yang belum dilaksanakan,” kata Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib.
Mujib menjelaskan pihaknya mendapat alokasi anggaran Perdin senilai Rp 10,4 miliar dalam APBD 2021. Alokasi itu tak utuh, karena di-refocusing untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 2,4 miliar.
Dalam perjalanan waktu, dewan beberapa kali melakukan kunjungan kerja. Kegiatan itu menghabiskan Perdin sebesar Rp 2,2 miliar. Kini tersisa Rp 5,6 miliar.
“Kami masih akan berkoordinasi dengan eksekutif untuk menentukan besaraan angkanya. Untuk keperluan itu, pimpinan mendegelasikan Sekretaris Dewan (Sekwan). Mengingat, masih ada beberapa program DPRD yang membutuhkan dana,” ucapnya.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan kecewa dengan legislatif. Sebab, hanya bersedia Perdin-nya di-refocusing senilai Rp 1 miliar saja. Alasannya karena masih banyak program yang belum terlaksana.
“Itu menurut saya kurang dan saya juga kecewa. Karena apa?, karena anggaran Perdin dewan itu satu bulannya informasi yang saya terima adalah 1 Milliar,” ucapnya secara terpisah.
Hadi mengatakan dengan adanya PPKM Darurat, maka otomatis tidak ada perjalanan dinas di bulan ini. Hingga pembahasan PAK di September, setidaknya ada 2 bulan efektif perjalanan dinas.
“Berarti kalau hanya dua bulan kan 2 M, tapi nyatanya mereka hanya memberi 1 M. Toh di P-APBD nanti juga akan kita bahas kembali,” lanjutnya.
Rencananya dana Perdin yang di-refocusing akan digunakan untuk kebutuhan alat kesehatan. Seperti pembelian tabung oksigen cadangan. Alat ventilator dan alat lainnya untuk kamar baru. “Itu anggarannya cukup besar. Kalau Bansos kita sudah jalan,” tandas Wali Kota Probolinggo. (lai/saw)
