Bocah Asal Pulau Gili Terserang Difteri

1527

Sumberasih (WartaBromo.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, deteksi ada satu warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, menderita difteri. Dinkes pun segera lakukan upaya penanganan intensif.

Penyakit menular berupa infeksi pada hidung dan tenggorokan itu dialami oleh S, bocah 7 tahun. Saat ini, ia dalam perawatan intensif tim medis RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Probolinggo, Mujoko menjelaskan perkembangan kondisi pasien, dari gejala sampai jalani penanganan medis.

Dikatakannya, si pasien sebelumnya mengalami panas, keluar bercak putih di rongga mulut disertai pembengkakan pada pangkal leher kanan dan kiri. Dengan gejala itu, pasien sulit makan dan hanya bisa minum serta kesulitan buang air.

Baca Juga :   Sudah Rapid Test, Pegawai RSUD Waluyo Jati Kraksaan akan Jalani Swab

Penanganan telah dilakukan pemberian obat penurun panas, antibiotik dan anti difteri serum (ADS). Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri semakin parah.

“Kondisi pasien sudah semakin membaik, berangsur pulih dan normal. Pemberian ADS juga sudah mencapai 80.000 IU (Intramuscular/Intravena-red),” jelasnya, melalui sambungan telepon, Senin (28/02/2022).

Pihaknya, juga telah melakukan upaya antisipasi pencegahan dan penanggulangan penyebaran wabah difteri di sekitar tempat tinggal pasien.

Langkah antisipatif itu dilakukan pada Sabtu (26/02/2022) yang melibatkan Puskesmas Sumberasih, Dinkes Kabupaten Probolinggo dan Provinsi Jawa Timur.

“Kemarin kami sudah lakukan upaya pencegahan di sekitar tempat tinggal pasien. Kami lakukan profilaksis (pencegahan penyakit) kepada sepuluh Kepala Keluarga (KK) di kanan-kiri di sekitar rumah pasien,” jelasnya.

Baca Juga :   Pria Berkedok Paranormal Coba Rudapaksa Wanita hingga Pria Ngaku Intel Rampas Motor | Koran Online 4 Nov

Profilaksis, penting dilakukan kepada keluarga atau kerabat yang melakukan kontak erat dengan pasien agar wabah difteri tak semakin meluas. Pasalnya, bakteri difteri dapat dengan mudah menular baik melalui droplet (uap air udara pernafasan) saat batuk, atau bersin termasuk melalui air liur melalui gelas minuman bersama.

Masyarakat diimbau lebih waspada terhadap penyebaran difteri dengan mengenali gejalanya dan segera memeriksakan diri ke layanan medis bila mengalami gejala. (lai/saw/asd)