Rapatkan Barisan, PBNU Konsolidasi ke Daerah

1076

Probolinggo (WartaBromo.com) – Jelang konferensi besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) pada 20-22 Mei di Jakarta, Ketum PBNU, KH. Yahya Cholil Tsaquf  blusukan ke sejumlah daerah di Jawa Timur.

Salah satunya ke Probolinggo. Di daerah ini, Gus Yahya, sapaan akrabnya, mengunjungi 2 ponpes besar. Yakni Ponpes Nurul Jadid Paiton pondok Zainul Hasan (PZH) Genggong.

Gus Yahya yang didampingi oleh Saifullah Yusuf (Gus Ipul) selaku Sekjen, dan sejumlah pengurus lainnya, terlebih dahulu ke Nurul Jadid. Ia bertemu dengan KH. Moh. Zuhri Zaini selaku pengasuh Ponpes Nurul Jadid. Ada juga KH. Abdul Hamid Wahid dan kiai muda lainnya.

Sementara di Pondok Genggong, disambut oleh KH. Moh. Mutawakkil Alallah. Beserta sejumlah kiai muda, di antaranya KH. Moh. Haris Damanhuri, KH. Moh Hasan Naufal dan lainnya.

Baca Juga :   PKB Pertimbangkan Gus Ipul di Pilwali Pasuruan

Gus Yahya menyebut kedatangannya ke Probolinggo dalam rangka konsolidasi ke para kiai. Sebab banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan dalam 5 tahun ke depan. Juga program-program baru yang bakal digelontorkan bagi warga Nahdliyyin.

“Konsolidasi, kita akan segera jalan cepat sekali. Kami siap untuk disibukkan selama 5 tahun ke depan. Insyaallah ada sekitar 556 kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kelembagaan NU selama satu tahun,” sebutnya.

Namun ia menolak jika silaturahmi jelang Konbes 2022 itu, untuk mendapatkan dukungan dari kiai-kiai besar. Dimana ada isu penggantian Rais Aam KH. Miftachul Ahyar. Kiai asal Surabaya itu, selentingan bakal diganti oleh KH. Anwar Iskandar yang saat ini sebagai Wakil Rais Aam.

Baca Juga :   Pemkab Probolinggo Akan Membuka 5 Destinasi Wisata Alam

“Mana ada, ah ndak ada itu. Gak ada cerita,” tepis Gus Yahya sembari masuk ke kendaraan seusai bersilaturahmi dengan KH. Moh. Mutawakkil Alallah.

Sementara itu, Sekjen PBNU periode 2022 – 2027 Saifullah Yusuf mengatakan salah satu prioritas PBNU adalah penataan pengkaderan. Apalagi sebelum menjadi Ketum PBNU, Gus Yahya memang bergelut di bidang pengkaderan.

Seperti peleburan 2 model pengaderan yang ada selama ada di NU. Yakni Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) dan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) akan dilebur menjadi satu.

“Yang menganjurkan untuk mengadakan kegiatan pengkaderan di lembaga yang berada di bawah naungan NU. Contohnya Gerakan pemuda Ansor, merekasudah tertata rapi sekarang,” kata Gus Ipul.

Baca Juga :   Bromo Dibuka Dengan Kuota 50 Persen, Pengunjung Wajib Prokes

Sebelum Probolinggo, Gus Yahya dan rombongan bersapari ke sejumlah daerah tapal kuda. Seperti Kabupaten Jember, Lumajang dan Situbondo. Kunjungan itu, dilakukan sehari sebelumnya. (saw/asd)