Cerita 4 Pemancing yang Selamat Dari Maut, 9 Jam Diombang-ambing Ombak

605

Empat pemancing berhasil selamat dari maut. Usai kapal pemancing yang mereka tumpangi, karam dihantam ombak, Sabtu (16/7/2022) lalu. Bagaimana mereka bisa selamat?


Happy L, Probolinggo.

KEEMPAT survivor itu adalah Alen (38) dan Lukman Hakim (37) yang sama-sama merupakan warga Kota Surabaya, Caesar Ardian (33) warga Jalan Margo Bawero gang 09 nomor 15 Madiun dan Eric (38) Desa Sawo Cangkring, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.

Ditemui di Mako Satpolair Polres Probolinggo, Caesar menyebut, begitu kapalnya pecah dihantam ombak, mereka berempat langsung bergandengan tangan melingkar. Memanfaatkan gabus teripung dan tas anti air yang diisi udara. Alat itu digunakan sebagai pelampung.

“Tas saya terbuka, jadi hape, barang berharga lainnya dan terutama set alat pancing, tenggelam semua,” tuturnya, Minggu (17/07/2022).

Baca Juga :   Ribuan Ikan Tumpah ke Jalanan di Jalur Pantura

Saat itu, dalam benak pemancing ini hanya satu, bagaimana bisa selamat. “Awalnya memang sudah angin kencang dan ombak. Tapi kami anggap itu masih dalam tahap wajar. Karena musimnya seperti ini. Tapi ternyata datang lagi ombak lebih besar dan kapal pecah itu,” lanjutnya.

Sesaat setelah kapal tenggelam, empat pemancing ini sudah mengajak nahkoda kapal untuk ikut bergabung. Mereka berpegangan tangan agar tidak berpencar.

Namun karena masih sore, Alex, pemilik kapal, berinisiatif untuk berenang terlebih dahulu ke tepian. Alasannya, untuk minta bantuan. “Lepas itu kami tidak tahu bagaimana nasib Alex,” sebutnya.

Empat pemancing asal Surabaya beruntung ditemukan oleh kapal purse seine, pencari ikan milik nelayan asal Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Keempatnya dievakuasi dan diselamatkan oleh ABK kapal yang melaut di Selat Madura.

Baca Juga :   PPDB SMK 2019 di Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang Diumumkan, Ini Hasilnya

Sebelum diselamatkan, keempatnya harus bertahan dalam cuaca buruk di perairan utara Probolinggo selama sekitar 9 jam. Dari jam 3 sore, sampai sekitar jam 12 tengah malam. Saat masih di tengah, keempatnya tak hentinya bergantian teriak. Sampai tenggorokan serak.

“Sudah tidak terhitung berapa banyak air laut yang kami minum. Baru tengah malam, kami diselamatkan nelayan Gili dengan kapal KM Putra Gili,” sebutnya.

Keempatnya diajak ke rumah pemilik kapal di Pulau Gili. Di sana, keempatnya diberikan pertolongan sementara. Seperti makan dan tempat istirahat. Termasuk pakaian, karena pakaian yang dikenakan sudah basah kuyub.

Caesar dan tiga rekannya bersyukur masih bisa selamat. Kendati harus menelan kenyataan pahit lainnya. Set alat pancing senilai puluhan juta milik keempatnya, tenggelam. Begitu pula dengan perangkat komunikasi dan barang berharga lainnya.

Baca Juga :   Proyek RTLH Di Kota Probolinggo Amburadul

Sementara itu, sampai saat ini pemilik kapal yang karam masih belum ada kabar. Masyarakat Klaseman, Satpolair Polres Probolinggo dan potensi SAR di sekitar Probolinggo, sudah memulai upaya pencarian.

“Sudah kami mulai pencarian, sampai sepekan ke depan. Semoga lekas ketemu,” kata Kasatpolair Polres Probolinggo, AKP Slamet Prayitno. (asd)