Pasuruan (WartaBromo.com) – Baru-baru ini, Dinas Perhubungan Kota Pasuruan menerbitkan lokasi parkir berlangganan. Sayangnya penerbitan lokasi ini malah bikin warganet geram.
Kok bisa ya?
Warganet menyebut, jika percuma membayar retribusi parkir. Sebab selama ini mereka tetap wajib membayar parkir meski sudah memiliki stiker parkir berlangganan.
“Peraturan yang mulai dari dulu yang selalu tidak jelas dan tidak pernah berlaku. Lebih berkuasa preman parkir. Saya bicara ini karena faktanya di lapangan memang begitu,” ujar akun Instagram bernama Jamal Perdana.
Selain itu, warganet juga menyebut, Dinas Perhubungan harusnya lebih ketat dalam memberantas juru parkir (jukir) nakal. Apalagi jukir yang seringkali muncul tiba-tiba dan memaksa untuk meminta bayaran.
“Bukan masyarakatnya aja yang dikasih himbauan disuruh gausah bayar tapi akarnya ya si tukang parkir tersebut diberi teguran. Sering-sering sidak pakai pakaian preman pura-pura parkir ke tempat yang berlangganan. Kalau memang meresahkan ya diproses,” tulis akun @noval316.
Pernyataan ini juga diperkuat oleh akun Arifdayat_13.34. Begini katanya:
“Banyak sudah kasus yang jukir minta bayar padahal itu tempat parkir berlangganan sampai-sampai berujung baku hantam. Contoh kasus yang bulan lalu di alun-alun. Yah gitu sampai ada cekcok dan baku hantam sampai dirujuk ke IGD korbannya. Seharusnya pemerintah yang mengedukasi jukir dan warga bukan warganya saja yang diedukasi. Jadinya Miss komunikasi,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Pasuruan membagikan lokasi titik parkir berlangganan. Pengendara tak perlu membayar juru parkir di area tersebut.
“Apabila ada juru parkir yang melakukan pelanggaran, dapat melakukan pengaduan di Posko Pengaduan Dinas Perhubungan yang letaknya di Pos Alun-alun sebelah selatan,” jelas Dishub melalui akun Instagramnya. (may/asd)
