Kunjungi BRIN, Wakil Ketua DPRD Andri Wahyudi Wacanakan Ada Budidaya Ulat Sutra di Pasuruan

346
Wakil Ketua DPRD Andri Wahyudi saat berdiskusi dengan para peneliti di Kantor BRIN Purwodadi Kabupaten Pasuruan, Selasa (31/1/2023)

Purwodadi (WartaBromo.com) – Pupa ulat sutra (bombyx mori) ternyata kaya protein. Pupa ulat sutra ini bisa digunakan sebagai fortifikasi pangan untuk mencegah stunting.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi saat berkujung ke Kantor Kawasan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa (31/01/2023).

Andri mengatakan, saat ini sudah ada pelaku budidaya ulat sutra tepatnya di wilayah Kecamatan Purwodadi. Mereka membuat produk sepatu sutra yang kini merambah nasional, bahkan internasional.

Menurutnya, budidaya ulat sutra ini bisa menjangkau dua hal sekaligus, yakni pemberdayaan ekonomi dan pencegahan stunting.

Budidaya bisa diajarkan kepada kelompok-kelompok masyarakat. Selanjutnya, produk sampingan budidaya tersebut yakni pupa ulat sutra, bisa dipakai untuk fortifikasi pangan untuk mencegah stunting.

Baca Juga :   Punya 13 Petak Tanah, Kekayaan Ketua Komisi IV Capai Rp 14,9 M

“Apabila program ini dijalankan, maka pemberdayaan bisa dapat. Stunting juga terselesaikan. Nanti saya akan ajak semua stakeholder untuk mendiskusikan ini,” ujar Andri.

Sementara itu, peneliti BRIN, Nurindah memaparkan, dalam industri sutra, memang hanya rumah pupa ulat sutra yang dimanfaatkan.

Rumah pupa itu nantinya akan diproses lalu dipintal hingga menjadi benang sutra, sementara pupa atau bakal kupu-kupu yang ada di dalamnya tidak dipakai.

Pupa, ternyata bisa diolah menjadi pangan. Bahkan sudah ada riset yang menyebutkan bahwa kandungan protein dalam pupa sangat tinggi, yakni 71,93 persen.

Nurindah mengungkapkan, pupa bisa diolah menjadi tepung, namun sifatnya berbeda dengan tepung terigu atau tepung-tepung lainnya. Tepung pupa bisa digunakan sebagai fortifikasi pangan.

Baca Juga :   Samsul Hidayat Serap Aspirasi melalui Reses III

“Dia jadi bahan tambahan. Misalnya kue atau biskuit itu kan bahan dasarnya tepung gandum. Proteinnya kurang. Bisa ditambah tepung pupa. Meningkatkan nilai gizi,” ujar Nurindah. (tof/yog)