Bangil (wartabromo)– Jerit tangis histeris langsung menyeruak saat puluhan petugas kepolisian dari Polres Pasuruan meminta agar para buruh PT Winaros Kawula Bahari yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Mapolres Pasuruan untuk minggir dari jalan raya, Rabu (22/2/2012).
Para buruh tersebut menangis dan berteriak histeris memprotes sikap aparat kepolisian setempat yang dianggap tak kunjung menyelesaikan kasus sengketa para buruh dengan pihak menejemen perusahaan, termasuk diantaranya menahan Bos PT Winaros Kawula Bahari.
“Tahan dulu Bos Winaros, baru kita mau minggir, ” teriak salah seorang buruh sambil diiringi jerit tangis histeris menentang sikap petugas yang meminta mereka untuk minggir dari jalan raya.
Kontan, Sikap keras yang ditunjukkan oleh para buruh tersebut memaksa para petugas akhirnya membubarkan paksa para pengunjuk rasa yang rata-rata wanita paru baya tersebut. Namun, aksi perlawan dilakukan oleh para buruh dengan menangis dan meronta-ronta saat dipaksa minggir petugas.
“Tidak mau! Anakku-anakku!” teriak Sumarni sambil menangis histeris saat sejumlah polisi mengangkatnya beramai-ramai ke arah trotoar jalan di depan kantor Mapolres Pasuruan. Sumarni bahkan jungkir walik saat petugas terus memaksanya sehingga membuat wanita tersebut jatuh pingsan.
Tak hanya Sumarni, seorang wanita bernama Puji dan Piani pun jatuh tak sadarkan diri melihat rekan-rekannya semua menangis melihat kejadian yang sangat dramatis tersebut.
Aksi puluhan buruh PT winaros Kawula Bahari ini terjadi menyusul lambannya proses penyelesaian sengketa antara buruh dengan pihak menejemen perusahaan yang tak kunjung ada hasilnya.
“Dulu katanya cuma 14 hari, sekarang sudah hampir 6 bulan tidak ada hasilnya,” ujar Hartini saat ditanya sejumlah wartawan di lokasi kejadian.
Mereka mendesak agar Polres Pasuruan segera menahan Bos Pabrik udang tersebut yang telah jelas-jelas melakukan tindak pidana dengan melarang mereka bekerja serta tak membayar gaji buruh selama ini.
Aksi unjuk rasa ini berakhir setelah para buruh akhirnya mau untuk minggir dari jalan raya karena menganggu arus lalu lintas di jalur pantura tersebut. (yog/yog)