Kraksaan (WartaBromo.com) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kraksaan akan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) pada Ahad, 14 September 2025, bertepatan dengan 21 Rabiul Awal 1447 Hijriah.
Agenda lima tahunan itu berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Jatiurip, Krejengan.
Forum ini akan memilih dua pucuk pimpinan, Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan periode 2025–2030.
Mekanismenya berbeda. Rais Syuriah diputuskan melalui sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA), sedangkan Ketua Tanfidziyah dipilih oleh Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU).
Ketua PCNU Kraksaan periode 2022–2025, Achmad Muzammil, menyebut ada syarat baru bagi calon Ketua Tanfidziyah.
“Kandidat harus pernah mengikuti Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama atau PMKNU. Itu hasil keputusan muktamar yang berlaku sejak 2023,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Muzammil menjelaskan, PCNU Kraksaan kini tengah beralih status dari klasifikasi B menuju A. Pada kategori A, calon ketua diwajibkan lulus PMKNU. Instruksi tersebut, kata dia, juga datang dari PWNU Jawa Timur.
Konsekuensinya, jumlah kandidat yang memenuhi syarat amat terbatas. Sejauh ini hanya empat kader NU Kraksaan yang pernah mengikuti PMKNU.
Mereka yakni Hafidzul Hakiem Noer, Bendahara MDS RA PW GP Ansor Jatim / Khadimul Majelis Subbanul Muslimin; Fauzan Hafidhi, Sekretaris PCNU Kraksaan; Imron Hamzah, mantan Ketua MWCNU Tiris Barat; dan Rosyadi Badar dari Paiton.
Selain syarat PMKNU, calon Ketua Tanfidziyah juga harus pernah menjadi pengurus minimal satu periode di tingkat cabang, atau satu periode di organisasi setingkat di bawahnya.
“Dua syarat ini mutlak. Semua pengurus sudah memahami ketentuan tersebut,” kata Muzammil.
Dengan persyaratan ketat itu, Konfercab PCNU Kraksaan diperkirakan hanya akan mempertemukan segelintir kader yang benar-benar memenuhi kualifikasi. (saw)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
