JTI Gelar Diskusi Membahas Pengelolaan Sumber Daya Air di DAS Welang Pasuruan

19

Pasuruan (WartaBromo.com) – Japan Tobacco International Indonesia (JTI Indonesia) menggelar forum diskusi bertema Sustainability Water and Conservation untuk membahas tantangan pengelolaan sumber daya air di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang, Kabupaten Pasuruan.

Forum ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian air guna menciptakan ekosistem yang berkelanjutan. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, hingga masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, JTI Indonesia berkolaborasi dengan komunitas Bantuan Sosial Komunikasi Masyarakat (BASKOMAS) yang tergabung dalam Gerakan Kesadaran Alamku Hijau, serta para penggiat lingkungan di Pasuruan.

Acara dibuka oleh Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Brantas Sampean, Muchtar Effendi. Ia menegaskan bahwa upaya menjaga ekosistem air di DAS Welang harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.

“Menjaga ekosistem air di DAS Welang dari hulu hingga hilir merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dinegosiasikan. Kondisi hulu yang terjaga akan menentukan kualitas lingkungan di bagian tengah dan hilir DAS,” ujar Muchtar.

Menurutnya, gangguan terhadap fungsi ekologis DAS berpotensi menimbulkan dampak serius, mulai dari penurunan kualitas lingkungan, banjir, kekeringan, hingga longsor. Muchtar juga mengapresiasi terselenggaranya forum tersebut dan berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan.

“Perlindungan dan pemulihan ekosistem air hanya dapat berhasil melalui kolaborasi seluruh pihak,” tegasnya.

Sementara itu, People & Culture Manager JTI Indonesia, Agung Prabowo, memaparkan sejumlah upaya perusahaan dalam mendukung pelestarian sumber daya air.

“JTI memiliki rekam jejak dalam pelestarian air, mulai dari penanaman pohon di kawasan hulu Putuk Elang dan Putuk Lesung, penanaman kopi di Sumberejo, hingga pelibatan masyarakat dalam menjaga sungai,” jelas Agung.

Ia menambahkan, JTI Indonesia juga menerapkan pengolahan limbah terpadu secara internal agar air dapat dimanfaatkan kembali. Meski demikian, tantangan pengelolaan air di daerah tangkapan DAS Welang dinilai masih sangat besar.

“Upaya tersebut masih terbatas dibandingkan besarnya tantangan. Karena itu, dibutuhkan aksi nyata dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Forum diskusi ini diharapkan dapat menjadi wadah sinergi untuk memperkuat kesadaran bersama bahwa air merupakan sumber kehidupan, yang hanya dapat dijaga keberlanjutannya melalui kerja sama yang solid demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.