Ngamuk! Warga Gedor-Gedor Pintu Pabrik

241
Aksi Warga - Aksi Salah seorang warga saat unjuk rasa di PT SPS, Senin (24/9/2012)

Beji (wartabromo) – Lantaran terlalu lama menunggu hasil perundingan yang dilakukan oleh perwakilan warga dengan pihak menejemen pabrik. Puluhan Warga Dusun Putat Desa Ngerong Beji, Pasuruan mengamuk dan mendobrak pintu masuk Pabrik.

Sejumlah pemuda langsung membunyikan keras-keras motornya kemudian menghadapkan knalpotnya ke arah pintu masuk pabrik sementara pemuda lainnya langsung memukuli pintu pagar beramai-ramai.

‘Brak…Brak..Brak..” Kesuwen, Kakean berbelit-belit. Kita robohkan aja pagarnya,” ujar salah seorang pengujuk rasa emosi.

Para pengunjuk rasa yang sebagian besar pemuda tersebut mengaku kecewa dengan pihak menejemen Pabrik lantaran sulit untuk bisa masuk sebagai Karyawan Pabrik PT sinar Pangan Sejahtera tersebut. Batasan usia serta pendidikan kerapkali dijadikan alasan oleh perusahaan untuk menolak warga sekitar yang hendak melamar pekerjaan di PT SPS.

Aksi memukuli pagar pintu masuk pabrik meredah ketika akhirnya salah seorang perwakilan warga keluar dan membacakan hasil pertemuan dengan pihak menejemen pabrik.

“Kita sudah berunding jadi mohon tenang,” ujar Gunawan, salah seorang warga Dusun Putat yang dipercaya mewakili warga.

Dijelaskannya, dari hasil perundingan dengan pihak menejemen yang ditemui langsung oleh Pemilik Perusahaan. Sejumlah tuntutan warga akhirnya dipenuhi termasuk syarat-sayarat melamar pekerjaan yakni batasan usia maksimal 30 tahun dari sebelumnya yang hanya 25 tahun. Selain itu bagi warga Dusun Putat, ijazah juga tidak akan dipermasalahkan.

“Jadi, batasan maksimal bagi warga Dusun Putat yang ingin bekerja adalah 30 tahun,” ujar Gunawan.

Sementara itu, sejumlah tuntutan lainnya seperti kompensasi untuk Dusun Putat sebesar Rp 2,5 juta per-bulannya, pihak Pabrik tak bisa memenuhinya namun hanya akan menaikkannya menjadi 200 ribu perbulannya dari bantuan yang biasanya mereka berikan sebanyak Rp. 100 ribu.

“Kemudian untuk 17 agustus, Perusahaan hanya akan membantu 1 juta rupiah,” lanjut Gunawan yang kemudian disepakati oleh warga.

Aksi unjuk rasa puluhan warga tersebut berakhir dengan tertib setelah mendengar hasil kesepakatan tersebut. (yog/yog)