Rembulan di atas Makam Untung Surapati

2695

Padahal Untung Surapati bersembunyi dibalik rumput kriting dan kangkung yang tumbuh subur di tepi sungai. Dibawah rindang barongan Untung Surapati merakit harapan. Harapan bisa lolos dari kepungan Belanda.  Maka pada hari ketiga saat penjagaan mulai agak surut. Untung Surapati mencoba bergerak dari aliran Kali Gembong itu.

Kali Gembong….

Tersiarlah kabar bila buron kelas kakap telah lolos. Belanda pun berang, mereka memasang pamflet di sudut sudut jalan di Kota Pasuruan. Pengumuman tidak hentinya disampaikan, penabuh gong berkeliling mengkabarkan buron bernama Untung Suropati sedang dicari.

Barang siapa menyerahkan baik mati atau hidup akan dapat hadiah seratus gulden. Jumlah yang fantastis karena penangkapnya bisa mandi uang.

Pencarian tak berbatas. Untung Surapati setelah tiga hari tiga malam terus menerus dalam pencarian. Pasukan belanda yakin, bila Untung melompat dan tidak mungkin mayatnya hanyut terbawa arus sebab beberapa meter sebelah utara jembatan telah di pasang jaring pengait. Drama penyergapan betulbetul direncanakan secara matang.

Baca Juga :   Bupati Pasuruan Raih Dua Penghargaan Indonesia Minister Awards 2017

Untung Surapati telah didakwa menculik putri pembesar Belanda.Dan pemberitaan sayembara telah di tebar dimana mana. Untung Surapati benar-benar jadi target operasi. Nyawa jadi pertaruhannya.

Di sela ibnu aqil….dan Untung hadir, Al-fatihah….

Masyarakat yang menuju pasar menjadi was-was. Pasukan Belanda terus berpatroli mengitari sungai. Mondar mandir menggunakan perahu antara Mandaran menuju anjungan di Slagah. Pencarian Untung Surapati betul-betul menyita waktu, tenaga dan pikiran.

Belanda mencari di setiap aliran sungai. Puluhan orang pun berkerumun sekedar ingin tahu, ada apa kok tidak biasanya?. Pagi sore, siang dan malam sungai di jaga Belanda. Di pasar pun, klesak-klesik adanya Gembong buruan Belanda di sungai sangat santer. Melebihi santernya aliran sungai saat kemarau. Gembong itu bernama Untung Surapati.

Baca Juga :   Persekabpas vs Kanjuruhan FC Bakal Dihadiri Bupati Pasuruan

Seperti apa sih rupa Untung Surapati sampai-sampai anak Belanda jatuh cinta?. Virus penasaran khalayak ramai akan Untung Surapati merebak dimana-mana. Ia dikabarkan resmi oleh Belanda, sebagai penculik.  Tak kalah seru adalah berita dan rumpian noni Belanda tentang pemuda tampan bernama Untung Surapati dari Bali.

Penasaran semua pada sosok Untung Surapati. Adalah benih simpati. Benih cinta masyarakat pada Untung Surapati. Benih rindu hadirnya pemimpin yang dicinta. Ketampanan dan kegagah perkasaan Untung Surapati adalah keberuntungan. Sejak bayi ia telah diperjualbelikan hingga ahirnya dibeli oleh ayah Putri Yohana.

Purnama segera tiba, pembacaan madah di langgar dekat sungai memecah malam. Sungai berkelok memagari desa dan areal pekuburan kuno. Usai salat isya’ remaja dan para orang tua. Membacakan riwayat perjuangan Untung Surapati. Terbang bedar kisah itu didedar. Iringan rebana kisah kesatriaannya Untung Surapati tersisa di kesenian rakyat.

Baca Juga :   Tremor Terus Menurun, Status Bromo Masih Siaga

Saat itu bung Karno baru beberapa bulan menjadi presiden. Saat itu Indonesia baru merdeka. Sisa penjajah masih ada dimana mana. Jepang masih banyak dijumpai bersembunyi di hutan dan di kampung-kampung yang salah satu penduduknya diperistri serdadu Jepang.

Di Kota, masih ada dokter warga Belanda. Di Kedawung, selain ada pemakaman Belanda juga masih banyak Warga Belanda. Bertahan demi hartanya yang masih bertebaran berupa sawah dan perkebunan.

Terbang bedar masih menjadi bagian untuk menjaga apa yang telah diwariskan Untung Surapati. Terutama akhlaq karimah sami’na wa ata’na-nya pada sang guru. Kepada Sayid Sulaiman pendiri Pondok Sidogiri. Untung Surapati menjalankan ta’lim mutalim-nya.