Dispendukcapil: Surat Domisili Ribuan Santri Dimas Kanjeng Tidak Sah

923

Gading (wartabromo) – Pemerintah Probolinggo melakukan pendataan identitas santri yang tinggal di tenda-tenda padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Senin (26/9/2016). Hasilnya, banyak surat domisili yang dimiliki para santri dinyatakan tidak sah oleh Dispendukcapil setempat.

Pemeriksaan ini dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil atau Dispendukcapil setempat. Petugas pencatatan sipil masuk ke tenda-tenda santri didampingi anggota Satpol PP setempat. Mereka memeriksa kartu identitas santri, seperti KTP dan surat domisili sementara.

Saat pendataan para santri menunjukkan surat domisili sementara yang dikeluarkan pihak Desa Wangkal, dimana padepokan berdiri. Namun menurut Kepala Dispendukcapil Erlin Setiawati,surat domisili itu tidak sah. “Seharusnya melampirkan surat keterangan pindah sementara dari daerah asal,” katanya, Senin (26/9/2016).

Baca Juga :   Jauh-jauh dari Surabaya, 2 Pemuda ini Curi Modul Sirene Perlintasan Kereta

Erlin Setiawati mengatakan, sebelum surat domisili itu dikeluarkan oleh pihak desa, pihak pemohon surat domisili harus menyertakan surat keterangan pindah domisili sementara dari dari asal. Dari pemeriksaan, ternyata tidak satu pun santri padepokan sebagai pemohon surat tinggal yang menyertakan surat pengantar dari daerah asal masing-masing.

Karena surat domisili sementara itu tidak sah, petugas pun menyita dan mengamankannya di kantor Dispendukcapil. Jika para santri ingin memperoleh surat domisili yang sah, mereka harus kembali ke daerah asal mereka. kemudian meminta surat pengantar dari pemerintah dimana mereka berasal.

“Karena itu kami pun menyita surat domisili sementara tersebut, ya mereka harus mengurusnya kembali di daerah masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga :   Ditahan Imbang 1-1, Persekabpas Vs Surabaya Muda Diwarnai Tawuran

Saat ini diperkirakan masih ada ribuan santri masih tinggal di padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pasca penangkapan pimpinannya pada Kamis (22/9/2016). Diketahui, para santri yang tinggal di tenda-tenda ini, seluruhnya berasal dari luar Kabupaten Probolinggo. (saw/fyd)