Pasuruan (wartabromo.com) – Para pasien RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan yang masih keleleran lantaran over capacity (kelebihan kapasitas), sebentar lagi akan masuk kamar perawatan. Pasalnya, Akademi Keperawatan (Akper) Kota Pasuruan yang sebagian kelasnya sudah tidak dipakai lagi, dalam waktu dekat akan dimanfaatkan untuk ruang pasien kelas III.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Walikota Pasuruan, Setiyono saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD Kota Pasuruan.
Menurutnya, alasan dipakainya ruang kelas Akper sebagai kamar pasien selain kondisi RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan yang selalu over capacity, juga karena Akper sudah memiliki gedung baru di Tembokrejo.
“Ketika saya masuk ke UGD, seluruh ruangan full pasien, padahal semestinya sudah harus masuk kamar pelayanan atau perawatan. Dari situ saya keliling ke ruangan yang lain, termasuk Akper ini, sehingga saya rasa pas untuk bisa menampung pasien yang antri di UGD. Apalagi Akper sekarang sudah punya kampus baru, jadi pas untuk dipakai kamar pasien,” kata Setiyono di sela-sela sidaknya.
Pemanfaatan ruangan Akper sebagai kamar perawatan sendiri diminta Setiyono untuk segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan agar pasien tak lagi antre, melainkan segera dapat menikmati pelayanan rumah sakit.
“Saya minta dalam awal bulan depan sudah bisa dimanfaatkan. Saya tidak mau lagi melihat pasien keleleran, karena mereka ini adalah saudara kita. Mereka juga membayar, meskipun ditanggung negara,” imbuhnya.
Sementara itu, menanggapi permintaan Walikota Setiyono, Direktur RSUD Kota Pasuruan, Dr Hendra Romadhon akan segera melaksanakan perintah tersebut. Menurutnya, pihak Akper memerlukan waktu seminggu untuk memindahkan seluruh barang inventaris yang masih ada di Akper, dan selanjutnya RSUD akan melakukan re-desain dengan harapan sama dengan kamar kelas III lainnya.
“Insya Allah bulan depan sudah selesai, dan kami akan bergegas,” singkatnya.
Sejauh ini, jumlah kamar pasien di RSUD Kota Pasuruan sebanyak 277 unit, di mana dari jumlah tersebut, 40 persen diantaranya adalah kamar pasien kelas III, diperkirakan jumlah penambahan kamar kelas III adalah sebanyak 25 kamar, sehingga harapannya dapat men-cover pasien yang masih tak tertampung.
“Untuk sementara, para pasien kelas III hanya kita berikan bed saja di dalam ruang IGD. Barulah kalau sudah jadi, maka langsung kita pindah ke kamar baru,” pungkasnya. (ron/yog)
