50 Ogoh – Ogoh Diarak Umat Hindu Tengger Brang Wetan

2010

Probolinggo (wartabromo) – Ribuan umat Hindu Tengger melaksanakan Tawur Kesanga atau Tawur Agung, pada Senin(27/3/2017). Tawur Agung dan pawai ogoh-ogoh ini berlangsung meriah baik yang dilakukan suku Tengger Brang Wetan, Probolinggo.

Sekitar 50 ogoh-ogoh diarak ribuan umat Hindu di 5 desa di Kecamatan Sumber, yakni Desa Ledokombo, Wonokerso, Sumber Anom, Pandan Sari dan Gemito.

Usai diarak di setiap desa, ogoh-ogoh itu kemudian dibawa ke Curah Kendil, Desa Sumber Anom. Diiringi tari tradisi, seperti tari topeng, dan tarian khas Suku Tengger yang ditampilkan oleh setiap perwakilan desa.

IMG-20170327-WA0151

Ogoh-ogoh raksasa dengan berbagai ukuran dan bentuk itu, mengambarkan sifat buruk turut dimainkan dalam tarian. Puluhan orang mengusung ogoh-ogoh itu sambil menari-nari di jalan Curah Gendil. Ogoh-ogoh itu menunjukan sifat buruk manusia yang melakukan pengrusakan alam dengan menebang pohon secara liar.

Baca Juga :   Semeru Muntahkan Guguran Awan Panas

“Ogoh ogoh ini merupakan sifat buruk manusia yang terus menerus melakukan perusakan pada alam. Sehingga, umat Hindu diharapkan membuang sifat buruk dalam segala tingkah lakunya,” ujar Pandita Pure Sumber Kencono Desa Pandan Sari, Mangku Muarit.

Selain ogoh-ogoh, terdapat pula gunungan berisi aneka buah-buahan hasil bumi. Makna dari gunungan buat itu menujukan bahwa alam memberi semua yang dibutuhkan manusia. Tarian ogoh-ogoh dan gunungan buah itu menjadi tontonan menarik bagi pengunjung maupun umat Hindu. Tarian ogoh-ogoh dan gunungan buah itu acak dengan iringan musik tradisi (gamelan) yang dimainkan.

Tarian ogoh-ogoh itu merupakan puncak seremoni dalam upacara Tawur Agung. Setelah tarian tersebut, umat Hindu melakukan sembahyang untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lalu, upacara ini disudahi dengan kembali pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga :   3 Jam Jalur Lumpuh, Truk Terguling di Sekitar Jurang Ampel Dievakuasi

“Tawur Kesanga atau Tawur Agung ini, merupakan peribadatan dalam menyambut Hari Raya Nyepi, yang berlangsung sejak nanti malam pukul 23.00,” timpal Ketua Parisada Hinda Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo (PHDI) Bambang Suprapto. (saw/saw)