Mahasiswa Farmasi Unmuh Malang, Dampingi Warga Pahami Cara Gunakan Obat Secara Aman

1272

 

Wonorejo (wartabromo.com) – Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengetahuan dasar gunakan obat berikut bagaimana mengkonsumsi obat secara aman, menjadi perhatian serius sekelompok mahasiswa Fakultas Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang.

Kelompok mahasiswa terdiri dari Octaviana Putri Ghozali; DwiAyu Permatasari; Kurnia Winda Susanti; serta Nelly Agustin itu membuat Program Kreatif Mahasiswa (PKM) dengan melakukan pendampingan untuk melakukan penyadaran tentang pentingnya memahami informasi dasar atas obat yang dibutuhkan atau dikonsumsi masyarakat.

“Kami menyebut program pendampingan ini dengan Gema Cermat Pedas Obat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat Tentang Pengetahuan Dasar Obat). Pendampingan untuk mendukung program kementrian kesehatan ini kami lakukan di Desa Jatigunting, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan,” ujar Nelly, Rabu (31/5/2017)

Baca Juga :   Bangun Museum, Pemkab Pasuruan Siapkan Rp 5 Miliar

Selain itu, Octaviana juga menjelaskan, bahwa selama ini banyaknya penggunaan obat yang tidak rasional, diataranya akibat lemahnya komunikasi antara tenaga kesehatan dengan warga (pasien) membuat pasien bersikap pasrah dan tidak tahu tentang obat yang digunakan.

Padahal kondisi tersebut telah memicu ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan pakai obat, mulai dari tanggal kadaluarsa, jumlah mengkonsumsi sampai cara penyimpanannya, sehingga tujuan pengobatan tidak tercapai dengan baik dan beresiko terhadap kesehatan.

“Bukannya menyembuhkan, justru menambah rmasalah seperti kelebihan dosis, kejadian efek samping, penyalahgunaan obat dan lain-lain,” ungkap Octaviana.

Setelah memahami pengetahuan dasar tentang obat, masyarakat diharapkan juga bisa meneruskan (bersosialisasi) pengetahuan ini secara mandiri tanpa didampingi mahasiswa.

Baca Juga :   Lutung Jawa Diserahkan Ke BKSDA

Selama ini, keempat mahasiswa Farmasi Unmuh Malang tersebut telah melakukan sosialisasi dengan berbagai pendekatan ke warga sekitar, diantaranya mengundang langsung warga melalui kantor desa.

“Kami sudah dua kali di kantor desa melakukan sosialisasi mulai mengisi materi, pemutaran video, tanya jawab, permainan forum berupa ular tangga yang terdapat ada logo obatnya, sama ceklist obat,” pungkas Octaviana. (*/ono)