Rombongan asal Probolinggo Tenggelam saat Lakukan Ritual Penyembuhan

1097

Jember (wartabromo.com) – Warga Kabupaten Probolinggo tenggelam di perairan Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, ternyata sedang melakukan ritual. Kegiatan itu untuk menyembuhkan salah satu anggota rombongan, yakni Alma (25, warga Desa Roto, yang sedang sakit.

Dari keterangan yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, rombongan yang dipimpin Kusnan (30), warga Roto, Kecamatan Krucil itu, hendak melakukan ritual penyembuhan penyakit yang diderita Alma. Dalam kegiatan ritual pada dinihari itu, direncanakan rombongan laki-laki mandi lebih dulu di Pantai Paseban. Baru setelahnya diikuti oleh kaum perempuan.

Empat pria, yakni Supri (57), dan Ahmad (22), warta warga Desa Kertosuko (sebelumnya ditulis Desa Roto); Sunari (26), warga Desa Roto; serta Salam (28), warga Desa Sumber Duren, Kecamatan Krucil, berjalan ke lautan terlebih dahulu. Sementara yang perempuan masih menunggu di pinggir pantai.

Baca Juga :   Dion : Pilkades adalah Ajang Silaturahim

Namun, sebelum giliran perempuan mandi di perairan pantai selatan itu, tiba-tiba terjadi ombak besar. Sehingga menyebabkan empat orang terseret ombak, yang menyebabkan Supri dan Ahmad, ditemukan sudah meninggal dunia. Sementara Sunari hilang ditelan ganasnya ombak lautan selatan Jawa. Dalam peristiwa ini, hanya satu korban selamat dari terjangan ombak, yakni Salam.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, rombongan yang dipimpin oleh Kusnan berangkat dari Probolinggo menuju Pantai Paseban untuk kegiatan ritual pengobatan. Mereka hendak mengobati salah satu anggota rombongan bernama Alma yang sedang sakit,” tutur Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Senin (2/4/2018).

Baca Juga :   Bupati Pasuruan Naikkan Uang Ganti Rugi 205 Bidang Tanah Proyek Tol

Sementara dua jenasah yang ditemukan, kemudian dibawa ke Puskesmas Kencong untuk divisum. Sekitar pukul 16.00 WIB, jenasah Supri dan Ahmad dibawa ke rumah duka dengan menggunakan ambulan.

“Estimasi kami, rombongan itu memakan waktu sekitar 3 jam untuk sampai ke rumah duka. Mungkin sekitar Isya’ nanti, baru ampai disini. Keluarga besarnya sudah menunggu sejak dari tadi, bahkan lubang kuburan sudah dipersiapkan,” kata Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Krucil, Sutrisno. (saw/saw)