Proyek Jaringan Gas Bumi Dikeluhkan Warga

997

Probolinggo (wartabromo.com) – Pembangunan proyek galian pipa untuk jaringan gas (jargas) bumi milik Kementrian Ekonomi Sumberdaya Mineral (ESDM) di Kota Probolinggo, menuai kontroversi bagi masyarakat. Warga mengeluhkan proyek itu, karena merusak trotoar dan menyisakan materai galian di jalan.

Seperti proyek yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Ahmad Yani Kota Probolinggo. Dimana material galian berupa batu dan tanah terlihat kocar-kacir di pinggir jalan. Galian tersebut dibiarkan menumpuk didepan rumah dan toko warga.

Bahkan badan trotoar yang biasa digunakan pejalan kaki, rusak karena terkena proyek nasional itu. Seperti yang terlihat pada trotoar selatan jalan Ahmad Yani dan sebagian di utara jalan. Juga mulai dari pertigaan Hayam Wuruk hingga rumah penyembelihan binatang ternak (Jagalan). Di tempat ini, paving trotoar yang dibongkar, tidak dipasang atau dikembalikan seperti semula. Paving ditumpuk dan bekas galian tidak diratakan.

Baca Juga :   Menteri Lingkungan Hidup Resmikan Taman Edukasi Edelweis di Bromo


Kondisi itu dikeluhkan oleh warga, karena tidak sesuai dengan penghargaan Adipura Kencana yang diraih Kota Mangga ini.

“Ini kan mengganggu mas, apalagi bila ada pelanggan. Terlihat tidak pantas mas. Kiranya batu itu dibersihkan mas, karena tidak hanya toko kami tapi juga toko warga lain yang sama menumpuk ditepi jalan,” keluh Affandi pada wartabromo.com, Rabu (6/6/2018).

Sementara itu, Edy selaku pimpinan kontraktor pipa gas bumi, saat dihubungi tidak merespon. Bahkan ketika sejumlah jurnalis mengunjungi lokasi, pekerja proyek juga enggan berkomentar.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Kota Probolinggo mendapat jatah 5 ribu jaringan gas (Jargas) bagi warga miskin. Pembangunannya untuk kelurahan di wilayah Kecamatan Mayangan, kecuali Kelurahan Sukabumi. Yakni Kelurahan Mangunharjo, Wiroborang, Mayangan dan Jati bagian utara. Jargas ini langsung disalurkan ke rumah warga penerima manfaat. (fng/saw)