Ketua DPP Nasdem Kritik Sistem Kampanye Pilkada

788


Probolinggo (wartabromo.com) – Ketua DPP Nasdem Hasan Aminuddin mengkritik lamanya masa kampanye Pilkada Serentak 2018. Sebab jadwal kampanye yang panjang membuat calon kelelahan dan tidak maksimal berkampanye.

Menurut politisi asal Kabupaten Probolinggo ini, sistem kampanye dalam Pilkada Serentak, berlangsung selama 4 bulan. Masa itu dinilai terlalu lama hingga membebani pasangan calon (Paslon). Baik Paslon di tingkat Provinsi maupun Kota-kabupaten. Dengan interval yang sangat lama, dianggap cukup menguras energi paslon dan tim pemenangan.

“Selaku politisi dalam demokrasi di Indonesia merasakan ada sebuah kelelahan. Kelelahan karena terlalu panjangnya jadwal kampanye ini,” ujarnya, Kamis (28/62018).

Seperti dirasakan sendiri oleh Hasan, saat mengawal pertarungan Puput Tantriana Sari dalam Pilbup Probolinggo. Hasan menyebutkan dalam pilkada kali ini, padatnya jadwal selain membuat paslon kelelahan, juga tidak maksimal menyampaikan visi dan misinya.

Baca Juga :   Jelang 'Tretes Night Run', Kadis Pariwisata Berlagak Tak Tahu

“Saya menyarankan ke KPU rubah jadwalnya agar tidak terlalu panjang. Hal ini sangat melelahkan pasangan calon. Warga sudah cerdas, tidak perlu kampanye terlalu lama. Pasalnya, masyarakat sudah bosan dan capek jika melihat kampanye terlalu lama,” kata Hasan.

Tak hanya itu, masa kampanye yang lama juga berpotensi memecah belah masyarakat. Sebab dalam jangka waktu itu, fitnah dan berita hoax bertebaran. Baik lewat media sosial, media massa, maupun pamflet dan brosur. Dengan perkembangan zaman, sering ada adu domba di medsos yang ingin memecah belah keutuhan masyarakat Kabupaten Probolinggo dan NKRI.

“Saya sering menghimbau agar tidak mudah percaya akan info atau berita di medsos tanpa ada klarifikasi yang jelas. Sebab hal itu bisa menimbulkan fitnah dan memecah belah masyarakat,” tandas anggota Komisi VIII DPR RI ini. (cho/saw)