Diduga Selingkuh Dengan Ayah, Pria Ini Habisi Istrinya

5189

Probolinggo (wartabromo.com) – Seorang pria asal Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, tega membunuh istrinya sendiri. Ia cemburu buta karena istrinya diduga main serong dengan ayah kandungnya.

Pria tersebut diketahui bernama Jumali (23) warga Desa Batur, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Ia tega membunuh istri tercintanya yang bernama Siti Holifah (19).

Kapolres Probolinggo, AKBP Eddwi Kurnianto, menuturkan sejatinya peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Sabtu (30/12/2017) lalu. Namun baru terungkap pada awal Desember 2018 ini.

“Tersangka tidak bisa mengelak lagi setelah hasil uji forensik menunjuk ada bekas cekikan di leher korban,” ujarnya, Senin (24/12/2018).

Jumali (bertopeng) yang menghabisi istrinya.

Eddwi mengatakan pihaknya bukan lambat dalam menangani kasus tersebut. Sebab keluarga korban baru melaporkan ke polisi sendiri pada 8 Maret lalu, setelah mereka curiga dengan kematian ibu satu anak itu. Pasca laporan itu, Satreskrim kemudian bekerja spartan dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk tersangka. Pelaku sendiri mengelak telah membunuh dengan alasan istri sakit kanker.

Baca Juga :   Desa Digerojok Dana Pusat, APBD Rp 3.3 T Buat Apa?

Tak segera mendapatkan titik terang, Satreskrim melakukan pembongkaran makam Siti Holifah untuk diotopsi pada September lalu. Dari hasil otopsi yang dilakukan tim forensik Polda Jatim itulah, kepolisian menemukan titik terang. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan bukti forensik, polisi kemudian mengamankan Jumali pada 12 Desember lalu.

“Sementara ini tidak ada orang lain yang terlibat. Berdasarkan pengakuan, tersangka membunuh istrinya itu seorang diri. Namun demikian, kami masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata mantan Kabagops Polrestabes Surabaya ini.

Jumali sendiri mengaku tega membunuh istrinya karena selingkuh dengan Pak Li, ayah kandungnya. Dimana pada suatu hari, ia mendapati istrinya tidur bersama sang ayah. Sehingga Jumali merasa gelisah dan tidak tenang.

Baca Juga :   Jamaah LGBT

“Ndak ada pikiran untuk membunuhnya. Cuma pada suatu malam sekitar pukul tiga, saya merasa gelisah. Kemudian saya cekik istri saya itu. Tidak ada yang bantu, sendirian saja,” tutur pria yang tinggal di Dusun Rabunan itu. (cho/saw)