Pasuruan (wartabromo.com) – Konsumsi air bersih rumah tangga di Kabupaten Pasuruan tahun 2017 sebesar 82,42%. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 13,56% jika dibandingkan tahun 2016.
Tahun 2016 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pasuruan mencatat konsumsi air bersih rumah tangga mencapai 95,98% dari jumlah penduduk. Jumlah ini terkonversi sebanyak 1.540.774 jiwa.
Angka ini boleh dibilang cukup tinggi dibanding tahun 2017, sebanyak 1.323.094 jiwa rumah tangga mengkonsumsi air bersih di Kabupaten Pasuruan. Data itu terangkum dalam Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Pasuruan.
Sekedar diketahui, berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017, jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan sebagaimana catatan BPS, sebanyak 1.605.307 jiwa.
Di sisi lain, rekaman konsumsi air bersih ini sepertinya cukup mengkhawatirkan, karena menjadi salah satu evaluasi kinerja pemerintah terkait ketersediaan air bersih di lingkungan wilayah Kabupaten Pasuruan.
Sampai sejauh ini, belum ada keterangan disampaikan oleh BPS maupun pemerintah daerah, variabel apa saja yang mempengaruhi penurunan 13,56% konsumsi air bersih, atau menjadi sebesar 82,42%.
Sementara, fasilitas rumah tinggal seperti ketersediaan air bersih, sanitasi yang layak, serta penerangan yang baik merupakan faktor penentu kualitas dan kenyamanan rumah tinggal.
Air menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga. Diantaranya, ketersediaan dalam jumlah cukup, terutama untuk keperluan konsumsi dan sanitasi.
Tahun 2017, BPS Kabupaten Pasuruan mencatat ada 70,61% rumah tangga menggunakan jamban dengan tangki septik. Jumlah ini meningkat signifikan dibanding tahun 2016, sebesar 59,43%.
Penjelasan BPS, air bersih merupakan air yang layak digunakan penduduk untuk kegiatan sehari-hari. Air minum bersih bisa saja berasal dari air kemasan, isi ulang, leding, sumur terlindung dan mata air terlindung. (bel/ono)
