Kawasan Bromo Diguyur Hujan Abu

1883

Probolinggo (wartabromo.com) – Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, kembali melontarkan abu vulkanik pada Kamis (14/3/2019). Sejumlah desa di Kecamatan Sukapura dilanda hujan abu vulkanik.

Aktivitas kegempaan di Gunungapi Bromo terpantau mengalami peningkatan pada Kamis pagi. Asap kawah bertekanan sedang teramati warna coklat dengan intensitas tebal.

Terjadi lontaran material abu vulkanik setinggi 700 meter di atas puncak kawah.
Lontaran abu vulkanik ini pun menghujani sejumlah desa di utara Gunungapi Bromo. Seperti Ngadisari, Ngadirejo, Ngadas dan Wonotoro.

“Abu ini terpantau tipis di sejumlah desa. Namun, kami belum mengetahui sejauh mana dampaknya. Ini kami akan naik ke atas untuk mengecek secara pasti dampaknya,” kata Camat Sukapura, Yulius Christian kepada wartabromo.com.

Baca Juga :   Tampilkan Drama Sejarah Kopi Jatiarjo, Sarasehan Tani Nasional Kian Berkesan

Selain lontaran abu vulkanik, aktifitas kegempaan juga terekam dengan amplitudo 0,5 – 5 milimeter, dominan 1 milimeter. Tercium bau belerang ringan di sekitar Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Bromo di bukit Mentigen.

Dalam website http://magma.vsi.esdm.go.id, Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) pun menandainya dengan warga oranye. Artinya perlu diwaspadai oleh maskapai penerbangan. Sementara status Gunungapi Bromo dalam level II atau waspada.

Kendati demikian, Yulius menghimbau agar masyarakat maupun wisatawan tidak panik. Masyarakat maupun wisatawan masih bisa menikmati keindahan Bromo, dengan jarak aman 1 kilometer dari puncak kawah. Wisatawan yang datang, bisa menikmati keindahan kepulan asap Bromo nan eksotik itu, dari bukit Mentigen, maupun puncak Seruni poin.

Baca Juga :   SBSI Diusir Warga saat Unjukrasa di PT HM Sampoerna

“Di luar itu masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa,” lanjutnya. (cho/saw)