Sebuah Catatan: Sepanjang Jalan Pahlawan

1940

Jika Jalan Pahlawan benar-benar dijadikan ikon kota Pusaka, tentu kita berharap akan mempunyai nilai jual yang sangat tinggi sekaligus sebagai kota wisata. Bukankah Pasuruan juga selalu kebanjiran wisatawan dari luar kota bahkan luar provinsi untuk melakukan ziarah ke makam Kiai Hamid.

Bila kita mampu membuat peta wisata dan alur wisata di kota Pasuruan tentu bukanlah hal yang susah. Posisi masjid Jami Al Anwar dan makam Kiai Hamid tidak terlalu jauh dengan Jalan Pahlawan. Wisatawan yang baru saja berziarah tentu bisa diarahkan menuju wisata Pusaka. Becak wisata yang sudah ada selama ini bisa dioptimalkan fungsinya sehingga bisa mengantarkan wisatawan dengan tenang dan nyaman di Kota Pasuruan. ke halaman 3

Baca Juga :   5 Tips Smart Melindungi Keluarga dan Masyarakat Dari Virus Hoax

Usai melakukan wisata sejarah rangkaian berikutnya adalah menuju GOR Untung Suropati. Bangunan paling baru ini juga bisa menyedot perhatian para wisatawan dengan monumen jam dinding mempesona. Seandainya angan-angan ini bisa terjadi, tentu perekonomian Kota Pasuruan bisa sangat terangkat. Pamor Kota Pasuruan juga bisa kembali menggelora di Indonesia.

Harus diakui salah satu kelemahan pembangunan di Indonesia adalah kurangnya kontrol dan perawatannya. Pemerintah Kota Pasuruan tentu harus selalu melakukan evaluasi program. Jika semua sudah terlaksana dengan baik, maka sepanjang Jalan Pahlawan akan menjadi ikon Kota Pasuruan untuk kembali meraih kejayaan. Semoga!

_____
Penulis saat ini mengajar di SMK Negeri 2 Pasuruan