Kerap Terjadi Abrasi, Pemprov Jatim Segera Bangun Sabuk Pantai di Lekok

1344

Lekok (WartaBromo) – Untuk kali pertama, sabuk pantai di wilayah Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan akan dibangun.
Pembangunan sabuk pantai tersebut bakal dimulai pada bulan Juni 2019 ini.

Alamsyah Supriadi, Kepala Bidang (Kabid) Kenelayanan Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan mengatakan, dibangunnya sabuk pantai pertama di Kabupaten Pasuruan, disebabkan seringnya terjadi ombak tinggi yang mengakibatkan abrasi di pinggir pantai Lekok.

“Karena sering abrasi dan tentunya dampaknya bisa berbahaya bagi warga sekitar, maka Pemprov Jatim akan segera membangun sabuk pantai di Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok,” kata Alamsyah.

Diungkapkan, di pesisir pantai Kabupaten Pasuruan utamanya di Lekok, memang sering terjadi ombak besar yang mengakibatkan abrasi. Terutama berimbas pada tanggul tambak yang jebol.

Baca Juga :   Penahan Rusak, 18 Rumah Terancam Diterjang Ombak

“Utamanya di bulan-bulan tertentu saat terjadi angin muson seperti bulan Januari – Februari dan Juli – Agustus, tinggi ombak bisa mencapai 1,5 meter. Dan akibat ombak tinggi tak sedikit membuat tanggul jebol termasuk bangunan juga terkikis,” ungkap Alamsyah.

Dijelaskannya, pembangunan sabuk pantai di Kabupaten Pasuruan, sepenuhnya kewenangan Pemprov Jatim sejak bidang kelautan ditangani tingkat I. Dari berbagai sumber, diketahui sabuk pantai ini merupakan pemanfaatan teknologi Karung Geotekstil Memanjang (KGM) sebagai pelindung pantai. Upaya ini menjadi salah satu pilihan dalam menahan erosi dan abrasi.

Mengenai berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangun sabuk pantai di Lekok, Alamsyah mengungkapkan tidak memiliki wewenang untuk menjelaskan.

Baca Juga :   Desa Ini Mulai Tenggelam Akibat Peningkatan Air Laut

“Kami hanya mendapatkan informasi pembangunan saja, kalau secara detail akan kami tanyakan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur,” kata Alamsyah.

Sebelum di Pantai Lekok, Pemprov Jatim telah membangun sabuk pantai di Tuban. Tahun ini, detail pengerjaannya sendiri membentang 800 meter dengan jarak dari bibir pantai sejauh lebih kurang 1,5 kilometer.

Sementara itu, Slamet Nurhandoyo, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan mengakui, pembangunan sabuk pantai di Lekok ini dapat mengurangi abrasi yang terjadi di pesisir pantai.

“Jadi sabuk pantai ini bisa menghambat ombak yang melaju ke daratan, kendati begitu aktivitas melaut tidak akan terganggu karena tetap akan ada sela-sela sabuk pantai yang bisa dilewati perahu nelayan,” pungkasnya. (mil/ono)