Ahmadi Noor Supit: Tidak Ada Intervensi Presiden Jokowi Atas Mundurnya Bamsoet

977

Jakarta (wartabromo.com) – Ketua Tim Pemenangan Bambang Soesatyo, Ahmadi Noor Supit, mengungkapkan mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar sama sekali tidak ada campur tangan dari Presiden Joko Widodo.  Presiden Joko Widodo bersikap netral dengan tidak terlibat langsung dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.

“Tidak ada sama sekali intervensi ataupun perintah dari Presiden Joko Widodo untuk meminta Bamsoet mundur. Seperti beberapa kali dilontarkan Presiden Jokowi, beliau tidak akan mencampuri urusan Munas ataupun internal Partai Golkar,” ujar Supit kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/12/19).

Supit menuturkan, Selasa pagi (5/12/19) dirinya bersama Bamsoet dan Nusron Wahid bertemu dengan Airlangga Hartarto yang ditemani Agus Gumiwang di daerah Blok M Jakarta Selatan. Setelah itu, Bamsoet bersama Airlangga bertemu dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi. Turut hadir Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Baca Juga :   Siap Menang, Golkar Pasuruan Gelar Pengukuhan dan Rakor Bappilu

“Salah satu alasan Bamsoet mengundurkan diri untuk melakukan rekonsiliasi di tubuh Partai Golkar. Kita sepakati bersama dilakukan rekonsiliasi antara tim Bamsoet dan Tim Airlangga agar Partai Golkar makin kuat dan bisa mengembalikan kejayaannya,” katanya.

Supit menambahkan, alasan lain Bamsoet mundur untuk mendinginkan suhu politik yang memanas di Partai Golkar jelang Munas. Selain, guna meredam isu perpecahan internal di Partai Golkar yang dikhawatirkan akan berimbas kepada suhu politik nasional.

“Bamsoet sekali lagi membuktikan diri, mampu menempatkan kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi.  Bamsoet rela mundur agar suasana politik tanah air bisa kembali dingin dan kondusif,” tutur Supit.

Lebih jauh, Supit berharap upaya rekonsiliasi Partai Golkar pasca Munas dapat berjalan baik. Sehingga soliditas dan keutuhan Partai Golkar bisa terjaga.

Baca Juga :   Golkar Optimis, Fernanda Pimpinan Dewan

“Penyatuan dua ‘gerbong’ antara Tim Bamsoet dan Tim Airlangga menjadi salah satu tugas utama Airlangga jika terpilih lagi sebagai Ketum Partai Golkar. Kita harapkan rekonsiliasi yang dilakukan berjalan baik dan memuaskan semua pihak,” tandas Supit.

Tak hanya itu, Supit juga meminta Airlangga mengakomodir dan melakukan rekonsiliasi dengan seluruh calon ketua umum yang mendaftar. Sehingga, semua pihak bisa terakomodir dan tidak ada yang merasa tersingkirkan.

“Partai Golkar kedepan harus mampu menaungi semua pihak yang ada. Jangan ada lagi pengkubu-kubuan, kelompok Airlangga, kelompok Bamsoet atau kelompok-kelompok yang lain. Partai Golkar harus satu dan solid agar bisa memenangkan pertarungan politik yang akan semakin sengit,” pungkas Supit. (*/yog)