Stok Masker di Kraksaan Habis

1532

Kraksaan (wartabromo.com) – Merebaknya virus Corona membuat stok masker di toko dan apotek di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo tak tersedia. Jika pun ada, harganya melambung tinggi hingga 10 kali lipat.

Hilangnya masker dan pembersih tangan (hand sanitizer) di pasaran diketahui saat Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada Senin, 16 Maret 2020.

Terdapat 3 titik yang didatangi, di antaranya apotek Sehat di Rumas Sakit Graha Sehat. Kemudian di Apotek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan serta swalayan Diva di Kelurahan Kraksaan Wetan.

Hasilnya, di 3 tempat tersebut tidak dijumpai masker yang akan dijual kepada masyarakat umum. Begitu juga dengan pembersih tangan yang mengandung antiseptik. Jika pun ada, barang-barang kesehatan itu hanya diperuntukkan bagi internal.

Baca Juga :   Terjaring Razia Masker, Ibu-Anak Menangis

“Di tiga tempat jawabannya sama semuanya. Yaitu masker dan sanitizer tidak ada. Toh, meskipun ada stok masker, tapi mereka tidak berani mengambil, karena harganya cukup mahal,” kata Wabup dua periode itu.

Pria asal Maron itu mengatakan, pihaknya masih mencari solusi. Karena suplai masker dan hand sanitizer ada di tangan distributor. “Selama 3 hari terakhir kami juga sudah sering kali berkoordinasi. Adanya ini (inspeksi) juga merupakan langkah upaya dari pihak Pemerintah sebagai antisipasi,” akunya.

Kekosongan material, diakui oleh Manager Umum dan SDM RS Graha Sehat, Andreas. Selain sulit didapat, harganya juga melambung tinggi. Hingga bisa 10 kali lipat lebih dari harga awal yang hanya Rp19.500 boks. Kini bisa mencapai harga Rp200 ribu hingga Rp250 ribu per boks.

Baca Juga :   Pandemi Bikin Ribuan Satwa Terancam Kelaparan dan Anak Malnutrisi | Koran Online 12 Ags

“Memang sudah tidak kami jual, karena sudah stok maskernya tidak ada. Sebenarnya bukan hanya masker saja, hansanitaizer yang krusial bagi kami dan masyarakat juga ikutan langka,” terang Andreas saat ditemui di Apotek sehat.

Ia mengaku pihaknya memiliki total 250 lembar atau 5 boks masker. Masing-masing boks berisi 50 masker. Akan tetapi masker tersebut tidak untuk dijual.

“Masker tersebut kita gunakan untuk tenaga medis maupun non medis yang membutuhkan. Kalau untuk diperjualbelikan itu tidak ada, sejak satu atau dua bulan yang lalu,” tutur mantan Humas RS. Graha Sehat itu. (tra/saw)