Physical Distancing, Jalan Suroyo Kota Probolinggo Ditutup

3078

Probolinggo (wartabromo.com) – Polres Probolinggo Kota menutup Jalan Suroyo pada Sabtu malam, 28 Maret 2020. Penutupan sebagai uji coba jarak fisik (physical distancing) terkait upaya pencegahan penularan virus corona.

Penutupan itu sedianya dilakukan pukul 19.00 WIB hingga 24.00 WIB. Dimulai dari pertigaan Jalan Panglima Sudirman atau depan Makodim 0820 Probolinggo, hingga pertigaan Jalan Ahmad Yani atau Alun-alun Kota Probolinggo.

“Malam ini uji coba. Bukan setiap hari, tapi di hari weekend atau akhir pekan saja. Sabtu dan minggu,” kata Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Ambariyadi Wijaya.

Petugas gabungan dari TNI-Polri, Satpol PP, tak terkecuali Dishub dilibatkan. Mereka berjaga di perempatan-perempatan jalan yang memotong Jalan Suroyo. Di antaranya Jalan Diponegoro, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Kolonel Sugiono.

Baca Juga :   Kebakaran Pabrik Randupitu hingga Penggerebekan Rumah Bos “Ora Umum” QNet | Koran Online 7 Okt

Keberadaan penjaga itu dimaksudkan, untuk mencegah warga melintas di jalan protokol tersebut.

Selain berjaga di pertigaan dan perempatan, petugas juga menyisir jalan. Mengingat di jalan ini ada banyak perkantoran, rumah makan, hotel, minimarket, museum dan rumah ibadah.

Warga pun diingatkan untuk menjaga jarak, selain juga mengimbau mereka untuk segera pulang dan tidak nongkrong.

“Masalahnya riil di lapangan tidak begitu. Masih banyak adik-adik kita dan masyarakat yang tidak menjaga jarak. Kita gak akan menyerah untuk tetap mengimbau dan mengingatkan masyarakat,” ujarnya.

Kapolres menyadari, risiko kematian penyakit akibat Covid-19 ini rendah, tapi sebagai langkah antisipatif, cara ini dianggap menjadi salah satu pilihan.

Baca Juga :   Ada Recovery Backbone, Jaringan Telkom Down Sejak Pagi

“Untuk di Indonesia dengan perilaku masyarakat dan kondisi fasilitas kesehatan, apa siap menangani jumlah pasien yang besar?” lanjut perwira kelahiran Banyuwangi itu.

Forkopimda Kota Probolinggo, menurut AKBP. Ambariyadi Wijaya, belum mau mengambil opsi isolasi wilayah. Lebih-lebih melakukan penutupan tempat usaha, semisal warung nasi.

“Kalau lockdown kasihan yang jualan. Makanya kita imbau untuk take away (beli bungkus bawa pulang),” tandas Kapolres yang dikenal juga penyuka Vespa itu. (lai/saw)