Puasa di Luar Negeri: Cerita dari Negeri Stalin (3)

1251

Koleksi di museum ini diperkirakan mencapai 3 juta karya seni dan berasal dari berbagai era, termasuk era pra-sejarah. Karya-karya seni ini tersebar di 350 ruangan.

Di sini, kita bisa melihat peradaban panjang Rusia. Selain Museum Hermitage, di St. Petersburg ada beberapa museum lainnya seperti Museum Rusia, Kunstkamera, Museum Fabergé, Museum Erarta. Anda penikmat seni, bermain-mainlah ke sini…

Oh iya! Satu lagi. Blue Mosque atau yang di negara kita dikenal Masjid Soekarno ada di St. Petersburg lho. Masjid ini juga sangat indah. Arsiteknya memadukan ornamen khas Persia berwarna biru pada kubah dan gerbang masjid.   ke halaman 2 

Orang-orang muslim di Rusia banyak yang berterima kasih kepada Soekarno. Dulu setelah perang dunia, masjid ini dijadikan gudang logistik. Pada waktu itu rezim komunis Uni Soviet memang melarang kegiatan keagamaan, termasuk gereja.

Baca Juga :   Pungutan Liar Insentif Guru PAUD

Karena, kita tahu, dalam semesta ideologi komunis, agama adalah candu. Dan berkat Soekarno-lah masjid ini kemudian difungsikan kembali sebagai tempat ibadah umat muslim.

Masjid ini juga merupakan masjid terbesar kedua di Eropa, karena bisa menampung hingga 5 ribu jemaah. Biasanya pelajar Indonesia berbuka kebab dan dilanjutkan salat tarawih di masjid ini. Namun karena pandemi, masjid ini sekarang ditutup.

Ramadan tahun ini memang sangat berbeda. Semua tempat dan ruang publik ditutup. Karena itu saya sempat bingung apa yang harus saya ceritakan ketika WartaBromo, meminta saya menuliskan catatan menjalani bulan Ramadan di Rusia.

Sejak pandemi corona, baik pekerjaan maupun kegiatan kuliah semua saya lakukan di asrama. St. Petersburg sepi sekali belakangan ini. Sudah satu bulan saya mengarantina diri di asrama sambil sesekali mengintip keadaan di luar lewat jendela dan berharap semoga pandemi ini segera berakhir.  ke halaman awal

Baca Juga :   Tour Guide Bali Banting Setir Jadi Perajin Makrame, Omset Puluhan Juta Sebulan

(asd)

Keterangan: Penulis adalah mahasiswi S2 Jurusan Perdagangan Internasional, Saint Petersburg State University of Economic