Golkar-PDIP Terancam Pecah Kongsi di Pilwali 2020 hingga Siap-siap Amati Gerhana Matahari Cincin | Koran Online 20 Juni

1445

Beragam peristiwa kami sajikan pada 19 Juni 2020 melalui laman media online wartabromo. Ragam berita menarik kini kami rangkum untuk kembali anda baca dalam koran online edisi Sabtu (20/06/2020). Mulai Golkar-PDIP Terancam Pecah Kongsi di Pilwali 2020 hingga Siap-siap Amati Gerhana Matahari Cincin:

  1. Sungai Jadi TPA Dadakan, DLH Akan Bangun TPST di Lekok

Lekok (WartaBromo.com) – Sungai di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan jadi tempat pembuangan akhir (TPA) dadakan. Mengatasi hal itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kabupaten Pasuruan akan membangun tempat pembuangan sementara terpadu (TPST).

Bertahun-tahun sungai di Lekok menjadi pemandangan tak biasa. Pasalnya, air yang seharusnya mengalir terganti dengan tumpukan sampah. Mengatasi hal ini, pihak DLH berencana membangun Tempat Penampungan Sementara Terpadu (TPST) disana. Simak Selengkapnya.

  1. Kapolres Pasuruan Kota Resmi Dijabat AKBP Arman
Baca Juga :   Ketahui Efek Samping Vaksin Covid-19

Pasuruan (WartaBromo.com) – Kapolres Pasuruan Kota AKBP Dony Alexander dipindahtugaskan sebagai Kapolres Mojokerto. Sebagai gantinya, kini Kapolres Pasuruan Kota dijabat AKBP Arman.

Kasubbag Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto mengatakan, upacara serah terima jabatan (Sertijab) ini dilaksanakan di Gedung Patuh Polda Jatim, Kota Surabaya, pada Kamis (18/06/2020) pukul 14.00 WIB. Simak Selengkapnya.

  1. Belum di Satu Frekuensi, Golkar-PDIP Terancam Pecah Kongsi di Pilwali 2020

Pasuruan (WartaBromo.com) – Bangunan komunikasi Partai Golkar dan PDI Perjuangan Kota Pasuruan jelang perhelatan Pilwali 2020 tak terlihat. Padahal dua partai ini kokoh sebagai jawara pada pemilihan 2015 silam.

Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Pasuruan, Syaifullah Maksum mengakui, jika sampai saat ini masih belum ada komunikasi politik secara formal antara partainya dengan PDI Perjuangan. Simak Selengkapnya.

  1. Warga Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang, Siap-siap Amati Gerhana Matahari Cincin ya!
Baca Juga :   Pohon Tumbang Timpa Lapak di Pasar Ranggeh, Satu Pedagang Terluka

Pasuruan (WartaBromo.com) – Tahun ini ada enam kali gerhana yang terjadi. Salah satunya Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan terjadi pada 21 Juni mendatang dan bisa diamati di Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang.

“Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya,” tulis BMKG dalam rilisnya. Simak Selengkapnya.

  1. Gunung Semeru dan Asal Usul Nama Lumajang

SEJARAH Kabupaten Lumajang tak lepas dari adanya gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru. Gunung Semeru disebut-sebut sebagai awal mula warga bermukim di sekitarnya, dan membentuk sebuah daerah.

Baca Juga :   BLT DD di Kabupaten Pasuruan Mulai Dibagikan, hingga Seorang Nakes RS Swasta Positif Corona | Koran Online 14 Mei

Dalam Buku Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru karya Mansur Hidayat disebutkan, awal mula sejarah Lamajang (sebutan Lumajang zaman dahulu) sekira tahun 1182 Masehi. Simak Selengkapnya.