Wanita Ini Curhat di Medsos : Ibu Saya Dipaksa RS Jadi Pasien Covid

33415

Jam 03.30 langsung di IGD dan ibuku langsung di larikan d kamar isolasi dan ini awal dari penyesalanku ..

Dokter : sudah berapa hari ibunya sakit?
AQ: sy ceritakan gejala awal BLA BLA sampe akhir
Dokter: menurut gejala sakit yg ibu derita ada indikasi terkena virus covid.tapi nanti kita cek lebih lanjut
Jam 05.00 sy mencoba mengintip ruang isolasi tidak ada tanda ibu bergerak sy pasrah tapi hasil belum keluar.
Saya dipanggil di ruangan
Dokter : mbak gimana apa anda bersedia ibu anda kami tangani secara covid tapi kalo meninggal harus siap menjalani pemakaman secara covid.sy minta tanda tangan persetjuan kalo anda tidak setuju silahkan bawa pulang ibunya kami tidak akan melakukan tindakan apa2.
AQ: bentar dok sy masih rundingan sama keluarga
( dengan sedikit ngeyel)d cek dulu dok ibu sy diabet jangan panas dkit langsung ke covid cek lab dulu karena sy SDH cek lab hasil masih Senin kluar.
Dokter: kita tetep cek tapi tetep melakukan tes sesuai protokol kesehatan yg d anjurkan pemerintah .apabila anda setuju apa bersedia di tangani secara covid jika meninggal harus d makamkan secara covid.
AQ: hasil tes nya belum kluar ko sudah harus di covidkan dulu sy mau liat hasilnya dulu baru setelah itu saya setuju jika dilakukan tindakan sesuai protokol covid tapi kalo ibu sy bukan terinveksi covid sy tidak setuju jika jenazah harus d tangani seperti covid.
Dokter: ya sudah anda menolak berarti silahkan ibunya jangan d bawa kesini kita ga mau melakukan tindakan apa2
AQ; (masih nego)kalo sy tanda tangan tindakan apa yg d lakukan rumahsakit untuk menolong ibu saya
Dokter: cuma kita kasih oksigen
AQ: kalo hanya sekedar oksigen itu artinya tidak ada tindakan apa2 dr sini sama aj dengan membiarkan ibu sy meninggal.ya sudah mending sy bawa pulang ibu sy dan sy tetap TDK mau tanda tangan karena hasil lab nya juga non reaktif dan ibu sy tidak terkena covid
Melihat penolakan saya dokter langsung berkata
Dokter : maaf ibu anda sudah meninggal
AQ: sy tau ibu sy sudah meninggal drtd kenapa harus sy d paksa tanda tangan seolah2 masih harus d ksh tindakan.dan d srt itu mengiyakan kalo jenazah terinfeksi covid..sy BKN org pintar dok to sy bisa baca hasil tes nya negatif tp knp harus sy menyetujui jika ibu sy covid hanya karena gejala panas dan sesak.tentunya semua orang sakit juga mengalami panas.
sebuah pertanyaan yang mungkin bisa hanya dengan UANG yang mejawab semua ini. Kenapa…kenapa dan kenapa? Harus menyetujui secara covid sekalipun bukan terinveksi covid.
Kalo sudah meninggal kenapa tidak bilang dari tadi knp harus berpura2 masih akan melakukan tindakan pertolongan hanya demi sebuah tanda tangan kalo sy menyetujui jenazah terkena covid .
Dr awal sy sudah menolak melakukan tindakan apapun karena memang hasil tes negatif. Setiap orang sakit pasti panas apalagi orang yang mengalami sakratul maut nafas pasti setengah sesak . bukan berarti semua d sama ratakan dengan covid .

Dokter; menjawab BLA BLA panjang dan tidak masuk akal . Ya Bu dikawatirkan kalo pas mau dikubur virusnya menyebar.berarti ibu msh menolak pemakaman secara covid .
AQ: dokter dr awal sy sudah menolak dilakukan tindakan sekarang sudah meninggal tanpa tindakan apa2 masih mau menawarkan sistem pemakaman covid .
Karena yang sy tahu ibu sy d sana tidak di kasih tindakan apa apa hanya oksigen yang melekat dimulut untuk membantu pernafasan.
Setelah mendengar ibu meninggal sy pun ihlas tapi masalah tidak berhenti sampai di sini.
Saat mengambil jenazah pun sy masih harus dipaksa menandatangani surat yang menyatakan ibu saya covid tetapi saya tetap menolak.pengambilan jenazah dipersulit.saya bersedia menjalani protokol pemakaman sesuai dengan anjuran pemerintah bukan berarti isinya harus mengiyakan ibu sy terkena covid dan bersedia dimakamkan di TPU tempat pemakaman covid..
Untung nya saudara dr Lumbang langsung bisa mengurusi ijin tempat pemakaman di Lumbang lewat Kapolsek lumbang jika tidak bisa mau ga mau sy harus terima ibu sy d makamkan di TPU pemakaman covid.mau melawan pun percuma karena kamar mayat sudah d jaga polisi mungkin takut sy mengerahkan massa seperti kemarin.
Sy ihlas memang in takdirnya cuma sy ingin berpesan mungkin teman teman yg mengalami sakit atau saudaranya jangan sampai mengalami kejadian seperti sy.pikir sekali lagi jika ingin membawa keluarga kerumah sakit ….dan jangan sekali kali langsung menyetujui isi dan tanda tangan yang menyatakan covid.
Karena walau sy tidak menyetujui pun dan tanda tangan penolakan tetap saja jenazah harus d makamkan secara covid.
Bahkan sampai saat ini saya masih bertanya banyak yang mengganjal dipikiran saya
1. Jam 03.00 masuk kamar isolasi awalnya lampu hidup saya bisa melihat d kejauhan Dy berjuang selang satu jam ketika saya melihat dari luar lampu sudah di matikan .apa sudah meninggal kenapa langsung d matikan dan jam 05.00 saya liat lagi sudah dalam keadaan tidak bernafas karena saya sempat mengambil Vidio dari jarak jauh.jam 06.00 masuk ruangan IGD dokter menawarkan penanganan walau sebenarnya ibu sy sudah meninggal ketika saya menolak baru sy d kasih tau kalo sudah meninggal
2. Ketika pengambilan jenazah pun kenapa masih di paksa menandatangani jika jenazah terkena virus covid sedangkan hasilnya lab negatif dari awal juga sudah melakukan penolakan juga masih tetap melakukan pemakaman secara covid dan bukti negatif hasil lab pun tidak diijinkan untuk difoto.
3.pemakaman tetap dijalankan hanya saja yang memakamkan jenazah tetap dari pihak keluarga dan harus memakai perlengkapan APD.
4.isi surat pengambilan jenazah yang pertama menyatakan jenazah terkena covid tapi tidak sy setujui karena memang hasil lab negatif ..surat kedua berisi bersedia d makamkan d TPU pemakaman khusus covid juga saya tolak karena sy dan keluarga punya tempat peristirahatan sesuai permintaan almarhumah di Lumbang.kemudian saya tetap tanda tangan bersedia memenuhi prosedur pemakaman covid dari pemerintah dengan catatan tanpa ad keterangan yang menyatakan jenazah terkena covid dan kedua tempat pemakaman kita yang menentukan bukan dari pemakaman covid.