Geram Karena Murah, Petani Paiton Bakar Tembakau

3263

Probolinggo (wartabromo.com) – Murahnya harga jual tembakau membuat petani di Dusun Astah, RT 14 RW 3, Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, geram. Mereka pun melampiaskan kekecewaan dengan mencabuti tanaman tembakau, bahkan membakar tembakau hasil rajang, Senin, 31 Agustus 2020 siang.

Awalnya, sekelompok petani mencabuti puluhan tananam tembakau di sawah, yang separuh daunnya sudah dipanen. Tak puas, mereka lalu menggulung tembakau rajang kering yang sedang dijemur, lantas dibakar beramai-ramai

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes karena harga jual tembakau dinilai sangat tidak masuk akal. Rasa kecewa mereka kian memuncak karena gudang produksi tembakau yang tersebar di Kabupaten Probolinggo, tak kunjung buka untuk membeli tembakau petani.

Baca Juga :   Waduh! Anggota Satlantas Dihukum Push-up hingga Karyawan Positif Covid-19, RSUD Waluyo Jati Kraksaan Tutup 3 Hari | Koran Online 19 Ags

“Gudang sampai sekarang belum buka, harga tembakau juga tidak sesuai dengan harga pupuk yang tinggi. Sekarang harga tembakau rajang kering Rp15 ribu-Rp20 ribu, kalau tahun sebelumnya Rp30 ribu-Rp35 ribu,” kata Nuruddin, petani tembakau di Desa Petunjungan.

Dengan bentuk protes seperti itu, Nuruddin berharap, dalam waktu dekat gudang tembakau buka dan menyerap tembakau hasil panen petani. Jika kondisi ini terus terjadi, imbuhnya, petani sudah pasti akan merugi.

“Jika kondisinya seperti ini terus sampai daun tembakau di sawah habis, petani jelas rugi. Karena selama bercocok tanam, biayanya tinggi terutama harga pupuk, sehingga banyak petani yang utang ke bank sebagai modal untuk tanam,” keluhnya.

Baca Juga :   Mengenang Kerasnya Pukulan Bugiarso 'The Killers'

Sementara Fadhol, petani tembakau asal Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, meminta pemerintah daerah tegas menyikapi nasib petani. Ia menilai, selama ini petani banyak dirugikan oleh keputusan gudang atau pabrik tembakau saat musim tembakau tiba.

“Biasanya, jika gudang tembakau sudah buka, mereka akan mengambil tembakau dari luar daerah dengan tujuan menekan harga tembakau para petani di Probolinggo. Kami mendukung aksi petani di Desa Petunjungan ini dan siap bergabung jika ada aksi lagi,” papar Fadhol. (cho/ono)