Anarkis, Kapolres Probolinggo Sebut Pendemo Tak Dewasa

1871

 

Pajarakan (wartabromo.com) – Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan menyebut para pendemo tak dewasa dalam bertindak. Sebab permintaan para pendemo sudah difasilitasi oleh petugas.

“Ini menunjukkan rekan-rekan mahasiswa atau pendemo tadi belum dewasa. Belum bisa mengartikan demokrasi itu seperti apa. Kami sesalkan kejadian itu,” ujarnya mengomentari aksi anarkis pendemo.

Sebab, kata Ferdy, keinginan para pendemo sudah difasilitasi. Apalagi pada awalnya demo yang menuntut pembatalan UU Cipta Kerja (omnibus law) itu berjalan dengan kondusif.

“Untuk mahasiswa tidak ada yang kami amankan. Karena prinsipnya ketika mereka membubarkan diri dengan baik-baik, tidak korban jiwa,” kata mantan Kapolres Tangerang Selatan itu.

Pihaknya juga belum memastikan apakah akan membawa aksi pengrusakan itu ke ranah hukum. “Ya kita akan pelajari rekaman dan koordinasi dengan pemilik gedung, yakni DPRD Kabupaten Probolinggo. Bagaimana menyikapi kejadian tersebut,” tandasnya.

Baca Juga :   Marak Joki, Warga Kota Probolinggo Celup Tinta Usai Beli Minyak Goreng

“Adanya insiden kericuhan ini sangat kami sayangkan. Karena di Probolinggo ini tidak pernah ricuh seperti ini, semuanya kondusif dan bisa dibicarakan dengan suasana damai,” kata Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Andi Suryanto Wibowo.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, ratusan mahasiswa bertindak anarkis saat gelar demo tolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law) di kantor DPRD Kabupaten Probolinggo pada Kamis, 8 Oktober 2020. Mereka merusak pagar gedung dewan. Juga melempari pos pengamanan dengan batu.

Petugas pun bertindak represif dalam menghadapi pendemo. Mereka menembakkan gas airmata. Juga menyemprotkan water canon ke arah pendemo. Akibatnya, sebanyak 6 mahasiswa dilaporkan terluka dalam kejadian itu. (cho/saw)