BNPB : 597 Ribu Warga Kabupaten Pasuruan Berisiko Terpapar Dampak Banjir

1329

 

Pasuruan (WartaBromo.com) – Banjir benar-benar menjadi ancaman serius warga Kabupaten Pasuruan. Bahkan, hampir separo warga kabupaten berisiko terpapar dampak banjir.

Baca: Banjir Landa 8 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan

Dalam siaran persnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hasil kajian InaRISK yang dilakukan, Kabupaten Pasuruan memiliki kajian bahaya sedang hingga tinggi untuk bencana banjir.

Cakupan wilayah yang masuk dalam kategori bahaya itu mencapai lebih dari 32 ribu hektare. “Sedangkan melalui kajian risikonya, sebanyak 597 ribu jiwa yang tersebar di 21 kecamatan terpapar bencana banjir,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Raditya Jati, Senin (2/11/2020).

Baca: Kebanjiran, Jalur Viaduk Gempol Ditutup

Baca Juga :   Rumah Nenek di Pasrepan Rusak Tertimpa Pohon

Baca juga: Tiga Hari Dikepung Banjir, Warga Tak Kunjung Dapat Bantuan

InaRISK sendiri merupakan proses kajian risiko bencana yang menggunakan arcgis server sebagai data services yang menggambarkan cakupan wilayah ancaman bencana, hingga potensi dampak.

Mulai dari dampak terhadap populasi, kerugian fisik, kerugian ekonomi, hingga potensi kerusakan lingkungan.

Khusus wilayah Gempol dan Beji, versi BNPB, banjir telah mengakibatkan 6. 379 warga terdampak. Data tersebut dimungkinkan berubah lantaran proses pendataan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kabupaten masih berlangsung.

Di Kecamatan Beji, banjir merendam Desa Kedung Boto, Desa Cangkring Malang dan Desa Kedungringin. Sedangkan di Kecamatan Gempol, banjir merendam Desa Gempol dan Desa Legok.

Baca Juga :   Banjir Juga Terjadi di Karangketug, Ratusan Rumah Terendam

Baca: Begini Penampakan Perumahan di Gempol yang Kebanjiran

“Rata-rata genangan air berkisar antata 20 sampai 120 cm,” tulis Jati dalam rilisnya yang didapat WartaBromo.

Banjir yang merendam dua kecamatan tersebut, disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Kondisi terakhir dari laporan Pusdalops BNPB sekitar pukul 11.30 (2/11) banjir mulai surut di beberapa titik dengan Tinggi Muka Air (TMA) 10-70 cm.

Sementara itu, TRC BPBD Kabupaten Pasuruan telah melakukan upaya kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait bersama tim gabungan untuk melakukan evakuasi korban. Termasuk, mendistribusikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.

Jati sendiri mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, berdasar perkiraan BMKG, sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang. (oel/asd)