Produksi Garam Kabupaten Pasuruan Capai 61% dari Target 15.600 Ton

830

Pasuruan (WartaBromo.com) – Meski sudah turun hujan, produksi garam di Kabupaten Pasuruan terus dilanjutkan. Ini dilakukan sebagai upaya untuk dapat mencapai target tahunan sebesar 15.600 ton yang dipatok sebelumnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo melalui Soegeng Subijanto selaku Kabid Usaha Perikanan menjelaskan hingga akhir oktober lalu, produksi garam di Kabupaten Pasuruan mencapai sekitar 9.600 ton.

Oleh karenanya, para petambak garam terus digenjot untuk terus memproduksi garam sesuai target yang diharapkan.
“Sekarang jumlah produksi garam sudah mencapai 61 persen dari target yang ditetapkan,” kata Soegeng, saat dihubungi via telepon, kemarin.

Hanya saja, ia mengakui proses produksi garam juga sempat terganggu dengan turunnya hujan beberapa hari lalu.
“Di Pasuruan sempat hujan yang deras sekali hingga 8 jam. Itulah yang sangat berpengaruh terhadap penjemuran atau pengeringan garam itu sendiri. Tapi kalau ditanya apa masih produksi, ya masih banyak yang jalan,” jelasnya.

Baca Juga :   Komisi III Inspeksi Pabrik Tango usai Temuan Pembuangan Limbah Ilegal

Soegeng melanjutkan, untuk tahun 2020 ini, masa awal panen garam agak sedikit mundur. Hal itu disebabkan sampai akhir Juni masih masa peralihan dan belum memasuki musim kemarau. Sehingga produksi garam baru dimulai sejak Agustus lalu.

“Untuk produksi garam tahun ini memang mundur. Jika tahun lalu produksi garam sudah dimulai pada Mei –Juni, namun tahun ini produksi garam baru dimulai Agustus mendatang,” terangnya.

Biasanya produksi garam dimulai setelah lebaran. Namun, imbas pandemi Covid-19 membuat banyak pekerja yang biasanya dari luar daerah masih belum datang. Kata Soegeng, hal inilah yang membuat persiapan garam baru dimulai bulan agustus.

“Termasuk petambak biasanya baru mulai persiapan saat benar-benar tidak ada hujan. Dan ada kendala juga di pekerja tambak yang dari luar kota masih belum datang imbas corona,” imbuhnya.

Baca Juga :   Peringati Sumpah Pemuda, BPJS Ketenagakerjaan Pasuruan Serahkan Jaminan Kematian kepada Ahli Waris

Soegeng menegaskan, proses persiapan sampai produksi garam memang membutuhkan waktu yang lama, baik pada persiapan lahan, perbaikan pematang, persiapan meja garam, sampai persiapan produksi, seperti kincir angin dan pemasangan geoisolator.

Seperti diketahui, tahun lalu, produksi garam di Kabupaten Pasuruan sudah cukup bagus. Dari target sebesar 15.555 ton realisasi mencapai 25.163 ton. Sedangkan target tahun 2020 ini sebesar 15.600 ton. Menurut Soegeng, untuk produksi garam tahun ini lebih terdapat tantangan. Selain kemarau basah, pengaruh anomali La Nina yang menyebabkan hujan bisa turun di bulan Oktober sampai November juga menghambat produksi garam.

“Jelas La Nina ini berpengaruh, tapi karena hujan masih bersifat lokal. Sehingga tambak garam masih bisa kering dan kami tetap optimis pada November adalah masa puncak panen garam,” ujarnya. (mil/ono)