Istri Wali Kota Probolinggo Ajak Bumil Waspada Covid-19

597

Probolinggo (WartaBromo) – Ketua TP PKK Kota Probolinggo mengajak ibu hamil (Bumil) mewaspadai paparan Covid-19. Sebab, kematian Bumil karena virus ini cukup tinggi.

Data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) setempat, ada 16 kematian Bumil sejak awal tahun. Delapan di antaranya, disebabkan karena terpapar Covid-19. Separuhnya karena penyakit resiko tinggi.

“Paling banyak angka kematian pada ibu hamil ialah pada bulan Juli- Agustus, ketika kasus Covid-19 naik di Kota Probolinggo,” sebut Aminah Hadi Zainal Abidin selaku Ketua TP PKK, pada Rabu, 17 November 2021.

Aminah pun mengajak Bumil untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Di antaranya menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi aktivitas di luar rumah. Juga mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Baca Juga :   Rambu Exit Tol Paspro Tertulis Nama Desa, Pemudik Kecele

“Meski saat ini, kasus aktif Covid-19 sudah melandai, tetapi harus diwaspadai oleh warga, khususnya ibu hamil. Salah satunya dengan disiplin protokol kesehatan. Mari saling mengingatkan demi kebaikan bersama,” ajak istri Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin itu.

Plt. Kepala DKP2KB Kota Probolinggo, dr. NH Hidayati mengatakan, salah satu langkah yang diambil adalah sosialisasi pencegahan penyakit terhadap ibu balita dan ibu hamil. Sebagai upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

“Karena urgennya masalah ibu hamil yang rentan terpapar Covid-19, maka dari itu ada sosialisasi. Upaya mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh Covid-19 dengan sasaran ibu hamil dan ibu balita,” ujarnya secara terpisah.

Baca Juga :   Pedagang Takjil Boleh Jualan, Asal Terapkan Physical Distancing

Penyakit resiko tinggi, juga juga salah satu penyebab kematian ibu hamil selain Covid-19. Di antaranya, penyakit jantung atau diabetes. Juga karena 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, dan terlalu banyak). Serta 3 terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai tempat rujukan, terlambat mendapat penanganan).

“Bumil harus tahu penyebab-penyebabnya. Sehingga resiko kematian dapat diantisipasi. Dengan rajin memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat,” tandas dokter Ida, begitu ia dipanggil. (saw/saw)