Tenaga Ahli: Nilai 99 untuk Kota Pasuruan saat Bimtek Smart City

1498

Pasuruan (WartaBromo.com) – Semangat para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Pasuruan dalam mewujudkan Smart City (Kota Cerdas) mendapat apresiasi dari Farid Subkhan. Dia adalah tenaga ahli pendampung dari Kementerian Kominfo pusat Jakarta.

Penilaian Farid ini disampaikan di hadapan Walikota Saifullah Yusuf, Wawali Adi Wibowo dan disaksikan seluruh peserta Bimtek Penyusunan Masterplan Smart City. Acara penutupan Bimtek digelar di Hotel Swiss Belin Malang pada Kamis (18/11). “Nilainya 99 untuk Kota Pasuruan,” ujar Farid yang disambut tepuk tangan riuh dari pesereta yang hadir.

Penilaian Farid ini bisa dibilang mendekati sempurna. Skoring ini juga tentu punya dasar dan latar belakang tersendiri. Karena, Farid sudah mengawal dan mendampingi peserta dan pelaksana Smart City Kota Pasuruan sudah beberapa bulan.

Ia menceritakan, dulu era 90-an, ada aplikasi yang namanya e-Gov. Namun, program ini dianggap kurang berhasil. Sehingga, diperlukan monitoring dan evaluasi agar ada program lain. Nah, Smart City menjadi salah satu jawaban saat ini, karena dianggap bisa lebih efektif.

KOMITMEN: Walikota Saifullah Yusuf membubuhkan tanda tangan pertama dalam komitmen mewujudkan smart city. Setelah itu dilanjutkan wawali dan satu persatu Kepala OPD maju ke depan untuk tanda tangan.

Ia juga mencontohkan sebuah sinergitas yang bisa dilakukan Pemerintah Kota Pasuruan dengan TNBTS. Sebagai kawasan penyangga dari wilayah-wilayah lain dalam mengelola kawasan wisata nasional, Bromo-Tengger-Semeru, Kota Pasuruan perlu mencari terobosan dan semangat dalam menerapkan smart city.

“Kita bisa tangkap ini sebagai sebuah peluang. Ada semangat gotong royong dengan sesama kawasan penyangga. Eman. Dari dulu, saya lihat Bromo ya kayak gitu-gitu saja. Tentu kita bisa berbuat lebih soal wisata ini. Tentu dengan menyesuaikan kearifan kita, religiutas kita,” tegasnya.

Sementara itu, Walikota Pasuruan, Saifullah Yusuf mengingatkan kembali kepada seluruh OPD agar terus bersinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan Smart City. Harus ada komitmen bersama dalam menjalankan smart city. “Ke depan kebijakan dan program ini akan kita kawal dan kita buatkan Perwali,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menegaskan, ada enam poin utama dalam membangun smart city. Yakni, smart government, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.

“Iki ketoke gampang (Ini kelihatannya mudah, red). Tapi saya yakin ini tidak mudah. Kita harus pahami master plant ini. Misalnya soal tata kelola pemerintahan. Bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan teknologi. Digitalisasi. Ini harus dilakukan. Agar masyarakat lebih mudah terlayani, efektif dan juga efisien,” terangnya.

HARUS BERSINERGI: Suasana penutupan Bimtek Penyusunan Master Plan Smart City di Hotel Swiss Bel In Malang, Kamis (18/11).

Tadi siang, Gus Ipul juga menunjukkan keseriusannya dengan meminta semua kepala OPD membubuhkan tanda tangan. Komitmen bersama itu penting dilakukan. Agar mereka selalu ingat bahwa bekerja melayani masyarakat tidak boleh mengedepankan ego sectoral.

“Tujuan akhirnya adalah meingkatkan kualitas hidup masyarakat. Meningkatkan daya saing ekonomi serta turut berpatisipasi dalam pembangunan berkelanjutan. Dan ini sesuai dengan cita-cita kita bersama, mewujudkan Kota Madinah. Yang Maju Ekonominya, Indah Kotanya dan Harmoni warganya,” tegas mantan Wagub Jawa Timur ini.