Komisi 4 Inspeksi ke SMAN 1 Bangil, Minta Pembagian Kuota Diubah

1443

Bangil (WartaBromo.com) – Transformasi SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Madani terus mendapat sorotan. Rabu (5/1) pagi, Komisi 4 DPRD Kabupaten Pasuruan melakukan inspeksi sekaligus meminta penjelasan ke lokasi SMAN 1 Bangil di Jl Bader Kalirejo.

Selain komisi 4, mereka juga didampingi dua Wakil Ketua DPRD, Andri Wahyudi dan Rusdi Eko Sutejo. Para wakil rakyat ini ingin mendapat penjelasan langsung dari beberapa pihak sebagai embrio pelaksana SMAN 1 Taruna Madani.

Dari pihak sekolah juga menyambut lengkap. Ada Kacabdin Indah Yudiani. Lalu Kepala SMAN 1 Bangil, Imron Rosidi, didampingi para wakil kepala dan Ketua Komite, Sami`uddin. Juga dari Ponpes Dalwa hadir Habib Zainal Abidin. Juga dari perwakilan TNI AL (Lantamal Surabaya) hadir Avianti Saptoani dan Letkol Laut Suyanto.

Para anggota dewan ini kemudian menyampaikan maksud dan tujuannya. “Kami ingin mendapatkan keterangan sejelas-jelasnya dari SMAN 1 Bangil tentang perubahan SMAN 1 Taruna Madani ini,” ujar Ruslan, Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Pasuruan ini.

Baca Juga :   Ini 3 Jurusan Kuliah Paling Diminati Tahun 2021 dan Kisaran Gajinya di Masa Depan

Penjelasan tentang perubahan Lembaga ini disampaikan oleh Indah Yudiani bergantian dengan Imron Rosidi. Sementara, Habib Zainal lebih banyak berbicara soal tupoksi keilmuan agama yang akan dimasukkan ke dalam SMAN 1 Taruna Madani.

Pun demikian dengan pihak TNI AL. Mereka juga tidak berwenang menjawab soal transformasi Lembaga. Mereka hanya ingin menjawab jika ada pertanyaan yang menyangkut materi kesamaptaan dan kedisiplinan yang bakal diterapkan di Lembaga baru tersebut.

Persoalan kronologis perubahan Lembaga sudah dikupas Imron Rosidi. Namun, tetap saja ada yang mengganjal dari benak wakil rakyat. Terutama dari Rusdi Sutejo. Rusdi yang rumahnya berada di Kalianyar (atau hanya radius 300 meter) dari SMANBA, merasa perlu menyampaikan aspirasi dari warganya.

“Hampir tiap hari kami menerima kaluhan dari masyarakat. Terkait mahalnya biaya pendidikan juga kekhawatiran para orang tua akan nasib anaknya jika SMAN 1 Bangil ini dirubah. Mau sekolah kemana mereka. Kalaupun kuotanya itu ada reguler, jelas itu tidak cukup buat warga Bangil dan sekitarnya,” tegas Rusdi.

Baca Juga :   Pertimbangkan Sekolah 3 Hari, Khofifah Ajak Ngobrol Kepsek

Nada bicara Rusdi mulai agak meninggi, ketika jawaban yang diberikan Imron Rosidi juga terlampau tinggi. Sehingga, suara yang sama-sama tinggi, menjadikan suasana hearing menjadi tegang. Apalagi, ketika Imron menunjukkan penghargaan yang pernah ia terima.

“Pak. Saya kira itu tidak perlu anda sampaikan. Kami terus terang menolak pendirian SMAN 1 Taruna Madani ini. Kalau perlu buatkan saja yang baru, tanpa harus merubah yang sudah ada ini. Kalau misalnya butuh tanah lagi, saya sanggup untuk melobi Pemda menyediakan tanahnya,” tegas politisi Gerindra ini.

Anggota komisi 4 lainnya, Abdul Rouf punya pandangan agak berbeda. Secara kelembagaan dirinya mendukung program tersebut untuk menciptakan anak didik yang berkualitas. Akan tetapi kekhawatiran masyarakat, khususnya  orang tua murid di wilayah Kecamatan Bangil dan sekitarnya juga harus diperhatikan “Taruna Madani tetap jalan. Tapi kuota penerimaan siswa baru tidak dikurangi. Mungkin solusinya, reguler 300. Yang Taruna Madani untuk tahun ini cukup 100 siswa, “ jelas anggota dewan asal Beji ini.

Baca Juga :   Waduh, 228 Ruang Kelas SD di Lumajang Rusak Berat

Namun demikian, politisi PKB ini menambahkan, untuk menjawab kegelisahan warga yang mungkin tidak bisa masuk regular saat PPBD di  SMAN 1 Bangil. mereka bisa mendaftar di MAN Bangil. Artinya, MAN Bangil perlu menambah kuota dan membangun Ruang Kelas Baru (RKB). “Ini sedang kami komunikasikan dengan Kemenag yang membawahi  MAN Bangil,“ tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Muhammad Zaini. Pimpinan Komisi 4 yang juga alumni SMANBA ini sepakat dengan pendapat Rouf. Menurutnya, persentase reguler harus lebih banyak dibanding dengan kuota Taruna Madani.