Lansia Ditemukan Tewas di Bebatuan Sungai Pancar Glagas

743

Pakuniran (WartaBromo) – Seorang perempuan lansia ditemukan tewas mengenaskan pada Rabu, 23 Maret 2022. Ia ditemukan dalam posisi tengkurap di bebatuan aliran Sungai Pancar Glagas Desa Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.

Wanita itu diketahui bernama Satriyem (87), warga Dusun Krajan, Desa Ranon, kecamatan setempat. Pertama kali ditemukan dalam posisi tengkurap oleh warga yang hendak mandi sekitar pukul 12.30 WIB. Ada bekas luka dan darah segar mengucur dari kepalanya.

“Dugaan saya, orang ini baru saja terserat sungai, karena masih ada darah segar yang keluar dari tubuhnya,” tutur Muhammad, warga Petemon Kulon yang menyaksikan proses evakuasi.

Evakuasi dilakukan oleh anggota kepolisian setempat dan dibantu oleh warga sekitar. Tak ada identitas yang dibawa oleh perempuan itu. Sehingga, kepolisian membawanya ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk dilakukan otopsi dan mendapatkan identitas korban.

Baca Juga :   Tertipu Arisan Online, Emak-emak Lapor Polisi

“Karena identitas korban belum diketahui selama evakuasi itu, akhirnya kami analogikan korban ini sebagai Mrs. X, dan kami bawa ke RSUD. Diduga terpeleset saat menyeberangi sungai dan terseret arus,” sebut Kanitreskrim Polsek Pakuniran, Aipda Adi Perdana.

Penemuan mayat tanpa identitas itu, santer dikabarkan oleh warga. Termasuk ciri-ciri dan pakaian yang dikenakan oleh korban. Hingga kemudian ada warga Desa Ranon yang mengaku sebagai keluarganya.

Menurut Ahmad Hori (60), keponakan korban, bibinya keluar rumah sekitar pukul 08.00 WIB. Pergi ke rumah anaknya yang berada di Dusun Gabus, desa setempat. Meski satu desa, Satriyem harus menyeberangi Sungai Pancar Glagas.

“Bilangnya memang mau ke rumah anaknya di Gabus. Biasanya gak sampai siang sudah pulang, tapi tumben kali ini sampai siang belum pulang,” tutur Hori saat ditemui di kamar mayat.

Baca Juga :   Tips Merawat Lansia Agar Terasa Menyenangkan Tanpa Beban

Hingga akhirnya ia mendengar ada penemuan mayat perempuan lansia. Ia pun berinisiatif menghubungi anak Satriyem untuk memastikan keberadaannya. “Saat saya telpon anaknya yang di Gabus itu, bilangnya ibunya sudah pulang sekitar pukul 10 tadi, makanya saya cek korban yang hanyut ini, ternyata benar itu bibi saya,” ucapnya sedih. (cho/saw)