3 Bulan Lagi, Jembatan Kaca Bromo Bakal Selesai

215

Probolinggo (WartaBromo.com) – Pembangunan jembatan kaca Seruni Point di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo bakal selesai. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada akhir September 2022.

Jika dihitung pada saat ini, maka jembatan gantung kaca pertama di Indonesia itu akan selesai dalam 3 bulan lagi. Jembatan yang dibangun dengan tipe suspended cable tersebut, mulai dikerjakan akhir September 2021. Ditargetkan selesai pada akhir September 2022.

“Saat ini progres fisik pekerjaan sudah mencapai sekitar 50 persen,” kata Kepala Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur Bina Marga Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/6/2022).

Jembatan kaca untuk pejalan kaki tersebut, membentang sepanjang 120 meter. Dengan lebar 1,8 meter pada bentang utama dan 3 meter pada bagian awal dan tengah bentang. Berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter.

Sistem struktur lantai atau deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis (laminated glass). Lapisan ini, terdiri dari dua lembar kaca atau lebih. Direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer). Adapun total ketebalan yakni 25,55 milimeter.

Struktur jembatan dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy. Agar lebih tahan terhadap karat, abu vulkanik dan belerang.

Fahmi menyebut jembatan kaca itu, dibangun dengan perhitungan perencanaan yang komprehensif sesuai standar. Juga melalui proses uji laboratorium. Sehingga akan aman untuk difungsikan bagi wisatawan. “Kami akan berupaya agar pembangunan jembatan kaca dapat selesai sesuai waktu rencana,” lanjutnya.

Jembatan kaca merupakan infrastruktur pendukung pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru. Untuk pembangunannya dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur, Bintekjatan, Ditjen Bina Marga.

Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Karena jembatan melintasi kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Kerjasama juga dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai penyedia lahan untuk salah satu kaki jembatan.

“Ke depannya, tata kelola operasional jembatan kaca akan dilakukan oleh Kementerian LHK dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sehingga dapat mendongkrak jumlah wisatawan ke Bromi dan dapat meningkatkan perputaran roda perekonomian terutama meningkatkan kesejahteraan warga sekitar,” tandasnya.

Adanya jembatan kaca itu, akan menjadi destinasi wisata adrenalin. Karena menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dengan Shuttle Area pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru. Diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke KSPN Bromo-Tengger-Semeru. (saw/yog)