Bung Hatta, Bapak Koperasi yang Tak Mampu Bayar Kopi dan Listrik

286

Pasuruan (WartaBromo.com) – Pemerintah menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi. Di balik penetapan itu, ada sosok Mohammad Hatta , wakil presiden pertama RI yang diangkat menjadi Bapak Koperasi.

Yang menarik, kendati menduduki jabatan penting, Bung Hatta, begitu ia biasa dipanggil tak melulu bergelimang harta. Sebaliknya, ia juga kerap mengalami kesulitan ekonomi.

Dikutip dari berbagai sumber, Bung Hatta bahkan sempat tak mampu bayar tagihan listrik, tak bisa bayar kop. Bahkan, hingga akhir hayat, sepatu kulit Bally yang diidamkannya tak kunjung mampu dibelinya.

Padahal, saat itu ia juga menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama RI. Artinya, dengan jabatan yang dimiliki, seharuanya memungkinkan memiliki segalanya dalam segi materi.

Namun, karena ia sosok pejabat yang jujur dan sederhana, Bung Hatta tak mau menggunakan uang negara untuk kepentingan keluarga maupun pribadinya. Ia bahkan sangat teliti dalam menggunakan uang.

Menilik dari pengalaman hidupnya, Bung Hatta mendapatkan gelar sebagai “Bapak Koperasi Indonesia”. Tepatnya pada saat Kongres Koperasi Indonesia yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat (12/07/1953).

Saat itu, Bung Hatta menyebut koperasi adalah salah satu jalan untuk melepaskan diri dari kemiskinan pasca lepas dari penjajahan Belanda. Bahkan, dari awal perkembangannya tujuan koperasi untuk memberikan kesejahteraan masyarakat terutama dari golongan ekonomi kecil.

Sejak dicetuskan Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia, pemerintah menyadari pentingnya kehadiran koperasi sebagai salah satu penggerak perekonomian Indonesia di tengah krisis yang melanda. (trj/asd)